Pemerintah Bayar Pinjaman, Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 5.952 T

Abdul Azis Said
15 Maret 2022, 11:08
utang luar negeri, utang pemerintah, utang, Bank indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Utang luar negeri (ULN) pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar US$ 199,3 miliar atau Rp 2.868 triliun, turun US$ 900 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Bank Indonesia melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada awal tahun menyusut berkat adanya pembayaran utang oleh pemerintah dan swasta. Posisi ULN Januari 2022 tercatat US$ 413,6 miliar atau setara Rp 5.952 triliun (kurs jisdor akhir Januari Rp 14.392/US$), turun US$ 1,7 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.

Posisi ULN Januari 2022 juga terkontraksi 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4%. Penurunan terjadi pada ULN sektor publik yang dipegang pemerintah dan bank sentral, maupun utang sektor swasta. 

ULN milik pemerintah pada awal tahun ini melanjutkan tren penurunan sejak September tahun lalu. Posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar US$ 199,3 miliar atau Rp 2.868 triliun, turun US$ 900 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

"Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan pers, Selasa (15/3).

Dari sisi pinjaman, penurunan secara neto terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur. 

Penarikan ULN yang dilakukan di bulan Januari 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif serta mendanai penanganan Covid-19 dan PEN. Utang yang dipakai untuk membiayai sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,5% dari total ULN pemerintah, sektor jasa pendidikan 16,5%, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,1%, sektor konstruksi 14,2%, dan sektor jasa keuangan dan asuransi 11,8%. 

ULN yang dipegang bank sentral juga turun dari US$ 9,03 miliar pada Desember 2021 menjadi US$ 8,96 miliar atau Rp 128 triliun. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...