Lonjakan Harga Minyak Goreng akan Memicu Kenaikan Inflasi Bulan Ini

Abdul Azis Said
18 Maret 2022, 18:42
minyak goreng, harga minyak goreng, inflasi maret, bank indonesia
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Ilustrasi. ata SP2KP menunjukkan harga minyak goreng untuk semua jenis naik. Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 23% menjadi Rp 20.100 per liter.

Kebijakan baru pemerintah yang melepas harga minyak goreng memicu lonjakan pada harga. Hal ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada inflasi bulan ini. 

Meski demikian, survei pemantauan harga Bank Indonesia (BI) hingga pekan ketiga, menunjukkan harga minyak goreng belum memberikan andil pada kenaikan inflasi. Berdasarkan data BI, inflasi Bulan Maret yang diperkirakan sebesar 0,54% secara bulanan (mtm) disumbang komoditas cabai dan telur ayam. Sementara harga minyak goreng justru mencatatkan penurunan atau deflasi cukup dalam.

"Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu ketiga Maret 2022, perkembangan harga pada minggu ketiga tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,54% mtm," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/3).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun kalender diperkirakan 1,1%, sedangkan inflasi tahunan naik menjadi 2,54%.

Erwin menyebut, penyumbang utama inflasi Maret 2022 hingga minggu ketiga, yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,10% secara mtm, telur ayam ras, emas perhiasan, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,05%, cabai rawit dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,04%.

Inflasi juga akan terjadi pada tempe, dan sabun detergen bubuk atau cair masing-masing sebesar 0,03%, bawang merah, tahu mentah, jeruk, daging sapi, angkutan udara masing-masing sebesar 0,02%, serta bawang putih dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). 

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) sejumlah harga cabai terpantau naik dalam sebulan terakhir. Cabai merah besar naik nyaris 32% menjadi Rp 51.600 per kg, cabai merah keriting naik 28% menjadi Rp 51.600 per kg, dan cabai rawit merah yang naik 26% menjadi Rp 68.300 per kg.

"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,06% mtm dan tomat sebesar 0,01%," kata Erwin.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...