AS, Kanada, dan Inggris Walk Out saat Rusia Bicara di Pertemuan G20

Agustiyanti
21 April 2022, 03:34
Rusia, G20, amerika serikat, kanada, inggris, rusia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/rwa.
Ilustrasi. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan tidak setuju atas kehadiran perwakilan Rusia di hadapan seluruh peserta pertemuan G20 di Washington DC.

Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada secara terkoordinasi meninggalkan ruangan di tengah-tengah pertemuan G20. Ini merupakan bagian dari aksi protes mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina. 

Mengutip The Guardian, perwakilan dari tiga negara meninggalkan sesi saat delegasi Rusia berbicara pada pertemuan di Washington. Sumber mengatakan, gubernur Bank of England, Andrew Bailey, dan seorang pejabat senior Departemen Keuangan termasuk di antara mereka yang meninggalkan pembicaraan.

Pemogokan pada sesi tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional. Ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa gangguan dalam hubungan internasional akan sangat merusak pemulihan ekonomi global dari pandemi, meningkatkan inflasi, hingga mendorong jutaan lebih orang ke dalam kemiskinan di seluruh dunia.

Dalam komentar yang dibuat sesaat sebelum protes, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memperingatkan 75 tahun kemajuan pembangunan sedang terancam oleh pecahnya kerja sama internasional.

Ditanya tentang potensi pemogokan oleh beberapa negara anggota dalam pertemuan G20, Georgieva mengatakan, dunia saat ini telah mencapai momen penting bagi kemitraan global untuk mengatasi berbagai masalah. Global tengah dihadapkan pada risiko pandemi, perang di Ukraina, darurat iklim dan meningkatnya kemiskinan.

"Jelas ada fakta yang sangat, sangat meresahkan yang harus kami tangani. Saya dapat mengatakan dengan jujur ​​bahwa saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan hidup melalui perang lain di Eropa dalam skala yang ini terjadi," katanya.

Aksi pemogokan terjadi ketika para pemimpin barat, meliputi AS, Inggris, Prancis, dan Jerman menentang keanggotaan Rusia dalam kelompok  G20.  Kanselir, Rishi Sunak men-tweet bahwa perwakilan Inggris telah keluar dari pertemuan tersebut. "Kami bersatu dalam kecaman kami atas perang Rusia melawan Ukraina dan akan mendorong koordinasi internasional yang lebih kuat untuk menghukum Rusia," katanya

Sumber mengatakan, Inggris, AS, dan negara-negara barat lainnya mendorong posisi konsensus tentang kelanjutan keanggotaan Rusia di G20 dan telah mempertanyakan kehadiran perwakilan Kremlin.

Mengutip Reuters, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pertemuan G20 menyatakan ketidaksetujuannya atas kehadiran seorang pejabat senior Rusia. Departemen Keuangan AS sebelumnya mengatakan bahwa Yellen telah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir G20, untuk menekankan bahwa tidak akan ada bisnis seperti biasa bagi Rusia dalam ekonomi global. 

Mohamed El-Erian, mantan wakil direktur IMF yang sekarang menjadi presiden Queens' College, Cambridge, mengatakan gejolak itu menunjukkan G20 tidak berfungsi sebagai badan internasional.

“Masa depan multilateralisme berisiko pada saat kita paling membutuhkannya,” kata El-Erian saat dia meminta pemerintah untuk terus bekerja sama melalui cara-cara alternatif.

Ia menilai G20 terlalu terpecah. "Itu selalu menjadi teka-teki bagi saya mengapa tidak memiliki sekretariat. Anda melalui kepresidenan dengan kepresidenan itu berubah setiap saat. Jadi sangat sedikit yang dilakukan,” katanya.

IMF mengatakan pada Selasa (19/4) bahwa risiko ekonomi global meningkat akibat perang Rusia di Ukraina yang mendorong kenaikan harga atau inflasi. Perang juga telah meningkatkan risiko fragmentasi ekonomi global yang lebih permanen ke dalam blok-blok geopolitik.

"Pergeseran tektonik semacam itu akan memerlukan biaya penyesuaian yang tinggi untuk ekonomi global," kata IMF.

Rusia merupakan ekonomi terbesar ke-12 setelah Kanada mengacu pada data produk domestik bruto negara-negara G20 pada 2020, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...