Dolar AS Makin Perkasa, Rupiah Anjlok Menembus 14.500/US$

Agustiyanti
28 April 2022, 12:31
rupiah, rupiah hari ini, dolar as
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Rupiah tak melemah sendiri terhadap dolar AS. Mayoritas mata uang Asia tak berkutik.

Nilai tukar rupiah semakin melemah pada perdagangan siang ini, Kamis (28/4) menyentuh level Rp 14.500 per dolar AS. Rupiah tertekan oleh penguatan dolar AS yang menyentuh level tertingginya dalam lima tahun terakhir. 

Mengutip Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka melemah tipis 0,02% di level Rp 14.442 per dolar AS. Namun sepenjang pagi ini, rupiah bergerak melemah dan sempat mencapai level terbawahnya Rp 14.498 per dolar AS. Sementara hingga pukul 12.10 WIB, rupiah berada di level Rp 14.496 per dolar AS. 

Rupiah tak melemah sendiri terhadap dolar AS. Mayoritas mata uang Asia tak berkutik. Yen Jepang jatuh 1,1%, dolar Taiwan 0,6%, won Korea Selatan 0,64%, yuan Cina 0,56%, rupee India 0,22%, peso Filipina 0,15%, ringgit Malaysia 0,33%, dan baht Thailand 0,08%.

Indeks dolar AS di pasar spot menguat 0,45% ke level 103,42. Dolar AS sempat menyentuh level tertingginya dalam lima tahun terakhir. 

Dolar kian mendapatkan dorongan kuat pada perdagangan pagi ini seiring dengan pernyataan dovish Bank Sentral Jepang. "Penjualan yang meluas pada mata uang Asia memperlihatkan betapa besarnya penjualan yen," kata Daisuke Karakama, kepala ekonom pasar di Mizuho Bank di Tokyo. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong telah memperkirakan rupiah akan tertekan hari ini, terutama oleh penguatan dolar AS. Mata uang utama dunia ini terkerek oleh ekspketasi dari sentimen pengumuman pertumbuhan ekonomi AS pada malam ini. Data PDB AS akan mempengaruhi sikap Bank Sentral AS terkait suku bunga.

"Rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp 14.400 hingga Rp 15.000 per dolar AS," kata Lukman. 

Libur panjang cuti Lebaran yang akan dimulai besok juga memberikan pengaruh besar. "Pelaku pasar juga mungkin mengantisipasi pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS pada Kamis (5/4) dini hari, di mana perbankan nasional saat itu masih tutup libur Lebaran," ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra. 

Menurut dia, pasar menantikan arah kebijakan Bank Sentral AS selanjutnya apakah semakin agresif mengetatkan kebijakan moneternya atau tidak. Bank Sentral AS diekspektasikan menaikan suku bunga acuan 50 basis poin pada rapat minggu depan.

The Fed pada pertemuan Maret telah menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps merespons lonjakan inflasi yang terjadi di AS. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...