JP Morgan dan Citibank Naikkan Suku Bunga Susul Langkah The Fed

Agustiyanti
5 Mei 2022, 11:07
JP Morgan, bank-bank AS, the Fed
Instagram/JPMorgan
Bank-bank AS, termasuk JP Morgan mulai menaikkan suku bunga merespons langkah The Fed.

Bank-bank besar di Amerika Serikat, termasuk JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Wells Fargo Bank (WFC.N) dan Citibank (C.N) telah menaikkan suku bunga utama mereka menjadi 4%, efektif mulai hari ini, Kamis (5/5). 

Suku bunga pinjaman dasar bank-bank tersebut dinaikkan sebesar 50 basis poin. Keputusan itu muncul setelah The Federal Reserve AS menaikkan suku bunga overnight sebesar setengah poin persentase, lompatan terbesar dalam 22 tahun. 

The Federal Reserve pada Rabu (4/5) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Gubernur The Fed Jerome Powell mengimbau orang Amerika yang berjuang dengan inflasi tinggi untuk bersabar. Mereka tengah berupaya untuk mengendalikan harga. 

The Fed menetapkan target suku bunga dana federal ke kisaran antara 0,75% dan 1% dalam keputusan bulat. Powell mengatakan pembuat kebijakan  juga siap untuk menyetujui kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan kebijakan mendatang, pada bulan Juni dan Juli.

Dalam konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan The Fed, Powell secara eksplisit mengesampingkan rencana kenaikan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase dalam pertemuan mendatang. Pernyataan ini kemudian memicu reli pasar saham. Pasar sempat khawatir The Fed menaikkan bunga lebih agresif sehingga dapat memicu resesi ekonomi. 

Dia juga menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga yang ditempuh The Fed tidak akan menyenangkan bagi warga Amerika karena memaksa orang untuk membayar lebih banyak untuk hipotek rumah dan pinjaman mobil, serta mungkin mengurangi nilai aset.

The Fed juga mengatakan akan mengurangi simpanan aset sekitar US$ 9 triliun yang terakumulasi sebagai bagian dari stimulus ekonomi mengatasi pandemi virus corona. Ini adalah tuas lain The Fed untuk mengendalikan inflasi yang akan dilaksanakan mulai bulan depan.

"Ini sangat tidak menyenangkan," kata Powell tentang dampak inflasi rumah tangga, yang berjalan sekitar tiga kali lipat dari target 2% The Fed.

Powell mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan rekan-rekannya  bertekad untuk memulihkan stabilitas harga bahkan jika itu berarti langkah-langkah yang akan mengarah pada investasi bisnis dan pengeluaran rumah tangga yang lebih rendah, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Implikasi dari inflasi yang tidak terkendali lebih buruk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...