Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat Berkat Ramadan

Abdul Azis Said
11 Mei 2022, 16:44
keyakinan konsumen, konsumsi rumah tangga, ramadan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Calon pembeli memilih pakaian yang dijual di salah satu toko di Jakarta, Senin (8/2/2021). BI mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2022 atau selama musim Ramadan naik dari 110 menjadi 113,1 poin.

Survei Bank Indonesia (BI) pada April 2022 mengindikasikan konsumen semakin optimis terhadap kondisi ekonomi. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2022 atau selama musim Ramadan naik dari 110 menjadi 113,1 poin. Meski demikian, optimisme terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan menurun.

IKK April kembali ke level yang sama dengan Februari setelah sempat turun pada Maret dan bertahan di zona optimis selama tujuh bulan beruntun. Pembacaan IKK di atas 100 berarti keyakinan konsumen masih berada di zona optimis.

"Peningkatan IKK terpantau pada mayoritas kategori pengeluaran, kelompok usia, serta kategori pendidikan responden," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5).

Peningkatan IKK berdasarkan kelompok pengeluaran terutama terjadi pada konsumen dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan. Di sisi lain, optimisme pada kelompok pengeluaran Rp 1-2 juta serta Rp 4,1-5 juta justru turun walaupun masih berada di zona optimis.

Mayoritas kelompok usia responden juga menunjukan kenaikan IKK. Kenaikan terbesar terjadi pada responden berusia 51-60 tahun. Sementara, IKK pada kelompok di atas 60 tahun turun dan jatuh ke zona pesimis. 

Secara spasial, IKK April 2022 terpantau meningkat di sembilan wilayah cakupan survei, terutama di kota Bandar Lampung sebesar 23 poin, Samarinda 14,6 poin, dan Denpasar 14,1 poin.

Peningkatan IKK April 2022 didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) April 2022 yang  naik ke 98,9 dari bulan sebelumnya 93,9 poin. IKE ini mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan lalu.

Kenaikan IKE didorong oleh peningkatan seluruh indeks pembentuknya. Indeks penghasilan saat ini naik 4,5 poin, indeks ketersediaan lapangan kerja naik 8,2 poin dan indeks pembelian durable goods sebesar 2,2 poin. Meski demikian, hanya indeks penghasilan saat ini yang berada di zona optimis, sementara sisanya masih di bawah 100.

Secara spasial, peningkatan IKE terjadi di 12 kota yang disurvei dengan kenaikan tertinggi di kota Bandar Lampung sebesar 27,2 poin, diikuti Samarinda 19,5 poin dan Denpasar 18,6 poin.

Meski keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meningkat, BI juga mencatat persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan menurun walaupun masih berada di zona optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) April 2022 sebesar 127,2 atau turun dari bulan sebelumnya 128,1.

"Melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan disebabkan oleh penurunan ekspektasi konsumen terhadap kondisi usaha, penghasilan, dan ketersediaan lapangan pekerjaan ke depan," kata Erwin.

Secara spasial, penurunan IEK April 2022 terjadi di 11 kota cakupan survei, terdalam di kota Ambon sebesar 11,4 poin, diikuti Bandung 9,8 poin dan Pangkal Pinang 6,4 poin.

Konsumsi rumah tangga semakin pulih pada tahun ini. BPS mencatat, pertumbuhan komponen penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tumbuh 4,34% pada kuartal pertama tahun ini. 

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...