Tingkat Stres Orang Amerika Gara-gara Uang Tertinggi dalam Sejarah
Survei terbaru American Psychological Association menunjukkan, tingkat stres Orang Amerika Serikat karena masalah uang lebih tinggi daripada yang pernah terjadi sepanjang sejarah. AS tengah mengalami inflasi tinggi mencapai 8,3% pada April, tertinggi dalam empat dekade terakhir.
"87% orang Amerika mengatakan bahwa inflasi dan kenaikan biaya barang sehari-hari menjadi pemicu stres mereka," kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan di American Psychological Association, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (20/5).
Laporan Uang dan Kesehatan Mental Bankrate April 2022 ini menyebutkan bahwa lebih dari 40% orang dewasa mengatakan, uang berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. “Saya terlilit utang di usia 20-an dan awal 30-an,” Tawnya Schultz, pendiri The Money Life Coach, mengatakan kepada CNBC.
Beberapa orang Amerika tidak memiliki harapan bahwa mereka akan memiliki uang yang cukup untuk pensiun. Menurut Indeks Pensiun Global Natixis 2021, sekitar 40% mengatakan kemampuan mereka untuk aman secara finansial di masa pensiun adalah sebuah keajaiban.
“Saya pikir orang perlu memiliki harapan. Ketika ekonomi bekerja untuk mereka, ada kemungkinan lebih besar bahwa orang akan memiliki harapan bahwa mereka dapat mencapai tujuan keuangan pribadi dasar mereka," kata Mark Hamrick, kepala biro Washington di Bankrate.
Inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS) pada April 8,3%. Angka ini sebenarnta sudah turun dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi masih lebih tinggi dari perkiraan pasar dan masih dekat dengan level tertingginya 40 tahun terakhir.
Data inflasi terbaru ini menunjukkan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) masih memiliki pekerjaan besar untuk menekan inflasi menuju target 2%. Tingkat inflasi ini membuka peluang peningkatan suku bunga lebih lanjut.
Inflasi AS secara bulanan naik 0,3% atau lebih rendah dari kenaikan bulan sebelumnya yang mencapai 1,2%, tetapi masih di atas perkiraan pasar di 0,2%. Sementara, inflasi inti, yang tidak menghitung kenaikan pada harga makanan dan energi mencapai 6,2%, juga lebih tinggi dari perkiraaan 6%. Namun, ini masih lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya 6,5%.
Harga energi yang selama ini menjadi penyebab tingginya inflasi secara bulanan pada April 2022 mencatat deflasi 2,7% karena penurunan 6,1% pada harga bensin. Meski demikian, harga energi secara tahunan masih mencatat inflasi tinggi 30,3%. Sementara harga makanan tetap naik secara bulanan sebesar 0,9%, tidak setinggi bulan sebelumnya 1%. Inflasi harga pangan secara tahunan mencapai 8,3%.