Penerimaan Kinclong, Pembiayaan Utang Anjlok 62% Jadi Rp 155,9 T

Agustiyanti
23 Mei 2022, 19:29
utang, APBN, pembiayaan utang, tambahan APBN
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Kementerian Keuangan mencatat, pembiayaan utang pada bulan lalu dipenuhi melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 142,2 triliun dan pinjaman neto senilai Rp 13,6 triliun.

Pemerintah mencatatkan realisasi pembiayaan utang hingga April 2022 mencapai Rp 155,9 triliun, turun hingga 62,4% dibandingkan April 2021. Pembiayaan utang yang turun sejalan dengan pendapatan negara yang melonjak hingga 46% mencapai Rp 853,6 triliun.

"Ini menggambarkan APBN sudah mulai terjadi konsolidasi atau pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Mei 2022 di Jakarta, Senin.

Advertisement

Ia menjelaskan, pembiayaan utang pada bulan lalu dipenuhi melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 142,2 triliun dan pinjaman neto senilai Rp 13,6 triliun.Penerbitan SBN neto pada April 2022 turun 65,9% dibandingkan April 2021 yang sebesar Rp 416,7 triliun. Sedangkan pinjaman neto, berbalik dari minus Rp 1,8 triliun pada April tahun lalu.

Sri Mulyani menjelaskan, penurunan yang sangat tajam dari penerbitan SBN merupakan salah satu bentuk menjaga ketahanan APBN terhadap tren kenaikan suku bunga global yang makin tinggi. "Yang paling utama adalah penurunan dari jumlah penerbitan SBN agar mengamankan APBN dari risiko pasar," katanya.

Ia juga menjelaskan, realisasi berbagi beban alias burden sharing dengan Bank Indonesia pada tahun ini hingga April mencapai Rp 30,17 triliun. Ini terdiri dari penerbitan surat utang negara (SUN) sebesar Rp15,43 triliun dan surat berharga syariah negara (SBS) Rp14,74 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement