IMF Taksir Keuntungan Rp 1.124 Kuadriliun Jika Setop Pakai Batu Bara

Abdul Azis Said
3 Juni 2022, 18:52
ilustrasi International Monetary Fund (IMF)
123.rf/bumbledee?
ilustrasi. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan keuntungan dunia dari menghentikan penggunaan batu bara berpotensi menaikkan 1,2% PDB dunia setiap tahun hingga 2100.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, negara-negara dunia dapat memperoleh keuntungan mencapai US$ 77,89 triliun atau setara Rp 1.124 kuadriliun (kurs Rp 14.433/US$) jika menghentikan penggunaan batu bara. Penghentian penggunaan batu bara dinilai menjadi cara yang efisien secara ekonomi untuk memulai transisi energi.

"Keuntungan ini menunjukkan peningkatan sekitar 1,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia saat ini setiap tahun hingga 2100," demikian tertulis dalam laporan IMF, seperti dikutip Jumat (3/6).

Perhitungan atas nilai keuntungan bersih dari penghentian batu bara tersebut dilakukan dengan  membandingkan nilai manfaat dari penghentian batu bara dan biaya yang harus dikeluarkan dari tindakan tersebut. Biaya penghentian batu bara tersebut termasuk biaya untuk menyediakan sumber energi terbarukan. 

Dari perhitungan IMF, nilai manfaat yang bisa dihasilkan dari penghentian batu bara jika mengacu pada kurs dolar 2022 yakni US$ 106,9 triliun atau Rp 1.542 kuadriliun. Sebaliknya, biaya yang dibutuhkan untuk menghentikan batu bara yakni US$ 29 triliun atau Rp 418 kuadriliun. Sehingga secara neto, ada keuntungan sebesar US$ 77,9 triliun. IMF memperkirakan nilai keuntungan yang bisa diperoleh itu sebesar US$ 125 per ton batu bara serta US$ 55 per ton CO2. 

Lebih detail. biaya yang dibutuhkan untuk menghentikan penggunaan batu bara mayoritas berasal dari kebutuhan untuk investasi hingga US$ 28,98 triliun. Sementara itu, biaya dari potensi ekonomi yang hilang atau opportunity cost hanya mencapai US$ 50 miliar. 

"Pada umumnya, biaya penghapusan batu bara secara bertahap terdiri dari investasi tambahan yang diperlukan untuk beralih ke sumber energi hijau," kata IMF. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...