Bank Mandiri Cetak Laba Rp 12 Triliun Hingga April 2022
PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih hingga April 2022 mencapai Rp 12,1 triliun, melesat 78,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja laba antara lain ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 12,2% secara tahunan.
Direktur Hubungan Kelembagaan bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, pertumbuhan kredit yang berhasil dibukukan perusahaan hingga April berada di atas rata-rata industri. Ia memastikan, pertumbuhan kredit juga disertai dengan perbaikan kualitas aset.
“Hasilnya, hingga kuartal I 2022, Bank Mandiri mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau NPL di level 2,74%, turun dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 3,3%,” ujar Rohan dalam keterangan resmi, Rabu (15/6).
Rohan menjelaskan, perbaikan kualitas kredit ini sejalan dengan membaiknya perekonomian di dalam negeri. Bank Mandiri juga mencatat tren restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 turun menjadi Rp 64 triliun. Angka ini anjlok Rp 32,48 triliun dari posisi tertinggi restrukturisasi kredit Bank Mandiri pada Juni 2021.
“Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri telah mencapai puncaknya pada sekitar kuartal II 2021 dan terus menunjukkan tren penurunan secara bertahap hingga April 2022,” katanya.
Ia mengatakan, Bank Mandiri akan secara intens melakukan monitoring, termasuk stress test secara berkala serta menerapkan early warning sign untuk memastikan posisi pencadangan berada di level optimal untuk menjaga kualitas kredit.
Penurunan restrukturisasi kredit Bank Mandiri sejalan dengan industri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga April 2022, nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 telah menuju ke angka Rp 606,39 triliun.Posisi ini jauh lebih rendah, dari level tertingginya di akhir tahun 2020 yang menyentuh Rp 1.000 triliun.
Bank Mandiri mencatat laba bersih hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 28,03 triliun secara konsolidasi, melonjak dibandingkan tahun sebelumnya Rp 66,83%. Bank dengan aset terbesar ini menyumbang lebih dari seperlima total laba BUMN yang mencapai Rp 126 triliun.