Resesi Ekonomi Kian Membayangi AS Usai The Fed Menaikkan Bunga 75 Bps

Abdul Azis Said
16 Juni 2022, 14:22
suku bunga, bunga, the fed, resesi ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Kenaikan suku bunga AS akan mendorong biaya pinjaman makin mahal.

Sejumlah analis menilai risiko resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) semakin terlihat usai bank sentral, The Ferederal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan bunga yang agresif  mencapai 75 bps tadi malam. Kenaikan bunga akan semakin menekan konsumsi.

The Fed mengerek bunga acuannya 75 bps, kenaikan bunga paling agresif sejak 1994. Bank sentral utama dunia itu juga berpeluang menaikkan bunga dengan kecepatan yang sama pada pertemuan bulan depan.

Suku bunga acuan The Fed pada akhir tahun diperkirakan mencapai level 3,4%, sesuai dengan titik tengah kisaran target ekspektasi anggota pembuat kebijakan The Fed. Perkiraan ini 1,5 poin persentase lebih tinggi dibandingkan perkiraan Maret lalu. Kenaikan diramal berlanjut tahun depan dan berada di level 3,8%.

Lembaga keuangan AS Wells Fargo & Co. memperkirakan resesi ringan akan mulai terjadi pada pertengahan tahun depan. Hal ini karena inflasi telah mengakar dan tindakan The Fed meredam kenaikan tersebut menekan konsumsi masyarakat.

Moody's Analytics juga mengatakan, kemungkinan perlambatan ekonomi lebih rendah. "The Fed akan menaikkan suku bunga hingga mampu mengatasi inflasi, tetapi risikonya adalah mereka juga merusak ekonomi," kata Kepala Penelitian Kebijakan Moneter Moody's Analytics Ryan Sweet dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/6).

Penjualan ritel AS telah turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan pada Mei karena lonjakan harga. The Fed Atlanta juga sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 0% alias stagnan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...