Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Ini Pengaruhnya ke Dunia

Agustiyanti
25 Juni 2022, 14:16
sri lanka, sri lanka bangkrut, ekonomi sri lanka
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/AWW/dj
Ilustrasi. Sri Lanka tengah menghadapi krisis pangan dan energi.

Ketika AS, Inggris, dan negara-negara kaya lainnya mengeluh tentang prospek stagflasi dan risiko resesi, orang-orang di beberapa negara berkembang menghadapi pertanyaan yang lebih berbahaya tentang bagaimana menemukan obat untuk tetap hidup.

Krisis keuangan yang mencengkeram 23 juta orang Sri Lanka berpotensi menyebar ke seluruh dunia berkembang dan menyulitkan hidup ratusan juta orang lainnya.

Bloomberg mengeksplorasi iklim ekonomi yang berbeda di berbagai belahan dunia. Pertama adalah pasar negara berkembang yang dicontohkan oleh Sri Lanka, dibebani dengan utang terkait pandemi, inflasi dua digit, dan kekurangan pangan. Kedua adalah Qatar, negara petro yang sudah kaya yang semakin kaya berkat krisis energi global. 

Kekacauan terjadi di Ibu Kota Sri Lanka Kolombo,  pengunjuk rasa yang marah akibat inflasi mencapai 40% dan telah menunggu selama berhari-hari untuk bahan bakar dan gas menggulingkan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Seorang wanita Sri Lanka mengaku tidak dapat menemukan obat-obatan untuk orang tuanya.

“Sangat sulit untuk melihat seseorang meninggal tanpa obat. Anda punya uang, tetapi tidak punya tempat untuk membeli obat," ujarnya.

Krisis keuangan Sri Lanka juga dapat mendatangkan risiko yang lebih besar karena berpotensi menyebar ke negara-negara berkembang lain yang juga menghadapi tingkat utang yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan melemahnya mata uang. 

Kepala Ekonom Pasar Berkembang Bloomberg Ziad Daoud menyebut, terdapat lima negara yang berisiko  jejak Sri Lanka: Tunisia, El Salvador, Ghana, Ethiopia, dan Pakistan.  "Pemberi pinjaman ke Sri Lanka akan kehilangan setengah dari investasi mereka," kata Daoud 

Hingga saat ini, belum jelas bagaimana negara pulau itu akan menyelesaikan utangnya ke Cina. Di masa lalu, Cina tidak mau bergabung dengan perjanjian multilateral untuk menghapus utang negara miskin. Ia mempertanyakan, apa yang akan terjadi jika pemberi pinjaman lain memaafkan sebagian besar utang Sri Lanka, sementara negara itu melunasi utangnya ke Cina. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...