Pendapatan Negara Tembus Rp 1.300 T, APBN Surplus di Semester I
Kementerian Keuangan melaporkan realisasi sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semester I 2022 masih mencetak surplus Rp 73,6 triliun. Kinerja ini ditopang pendapatan negara yang tumbuh kencang mencapai 48%, di tengah belanja negara yang masih lambat.
Adapun postur APBN tahun ini berubah sebagaiamana tertuang di dalam Perpres 98 tahun 2022. Pendapatan negara dinaikkan Rp 420, 1 triliun menjadi Rp 2.266,2 triliun. Meski target dinaikkan, pendapatan negara hingga semester pertama tahun ini telah mencapai 58% dari target atau Rp 1.317,2 triliun, tumbuh 48% dibandingkan semester I 2021.
"Cerita pemulihan ekonomi dan boom komoditas sangat mendominasi pendapatan negara. Meskipun target penerimaannya sudah di revisi ke atas atau naikkan, tetap ada kenaikan yang sangat kuat," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jumat (1/6).
Kinerja moncer pendapatan negara pada paruh pertama tahun ini tidak lepas dari penerimaan perpajakan yang sudah tumbuh lebih dari 50%. Penerimaan pajak tercatat Rp 868,3 triliun, naik 55,7% dari tahun lalu. Capaian ini juga sudah mencapai 59% dari target baru yang direvisi naik menjadi Rp 1.485 triliun.
Penerimaan kepabeanan dan cukai juga tumbuh pesat 37,2% menjadi Rp 167,6 triliun. Realisasi tersebut sudah mencapai 56,1% dari target. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga tumbuh dua digit sekalipun tidak setinggi penerimaan perpajakan.
Realisasi PNBP hingga semester 1 mencapai Rp 281 triliun, tumbuh 36% dari tahun lalu. Realisasi PNBP juga sudah melampaui separuh target.
Sementara dari sisi belanja, realisasinya baru mencapai Rp 1.243,6 triliun, 40% dari target dalam Perpres 98/2022. Realisasi tersebut tumbuh 6,3% dari periode yang sama tahun lalu.