Bagaimana Pengaruh Kenaikan Suku Bunga BI terhadap Rumah Tangga?

Image title
Oleh Abdul Azis Said
21 Juli 2022, 10:09
suku bunga, bunga acuan, bank indonesia, suku bunga acuan, suku bunga bank, bunga kredit
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Bank Indonesia akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan usai pertemuan Rapat Dewan Gubernur BI, siang ini (21/7).

Sejumlah ekonom melihat Bank Indonesia akan mulai meninggalkan era suku bunga murah dengan menaikkan suku bunga kebijakannya 25 bps pada pertemuan siang ini. Kenaikan bunga acuan ini berarti bunga pinjaman dari perbankan yang akan dirasakan oleh rumah tangga ikut terkerek. 

Ekonom Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, dan BNI Sekuritas memperkirakan suku bunga BI bakal naik 25 bps pada pertemuan siang ini. Kenaikan bunga akan terjadi meski inflasi inti masih di bawah titik tengah target inflasi tahun ini sebesar 3%.

Advertisement

Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan, kenaikan suku bunga BI akan ikut mengerek suku bunga simpanan dan pinjaman perbankan. Dalam catatan historis, perbankan cenderung cepat untuk meneruskan kenaikan bunga acuan BI kepada suku bunga pinjaman, sedangkan kenaikan bunga simpanan lebih lambat.

"Kalau enggak ada dampaknya ya enggak benar juga, jadi pasti ada dampaknya, tetapi tidak pengaruhnya tidak sampai ke pertumbuhan ekonomi juga. Kenaikan 25 bps bunga acuan BI tentu ada dampak ke bunga KPR, tapi tidak terlalu signifikan," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (20/7).

Ia mengatakan, ada sisi positif dan negatif dari kenaikan suku bunga BI. Kenaikan suku bunga tentu akan membuat biaya pinjaman makin mahal, tetapi dapat menekan inflasi sehingga harga-harga bisa terjangkau. Dengan inflasi yang terjaga, maka daya beli rumah tangga juga terjaga.

Adapun jika BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level terendahnya seperti saat ini, bunga pinjaman memang tetap akan murah tetapi berisiko terhadap inflasi.

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menyebut, bunga rendah memang dapat mendorong konsumsi baik rumah tangga maupun pelaku usaha. Konsumsi yang makin kuat tentu berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Dampak negarif jika bunga BI tidak naik adalah ke pergerakan nilai tukar rupiah yang berpotensi kembali melemah," kata dia.

Alasan BI Perlu Naikkan Bunga Acuan

Damhuri menilai, BI perlu menaikkan suku bunga acuannya untuk menjangkar ekspektasi inflasi. Menaikkan bunga berarti BI memberikan sinyal kepada pasar bahwa bank sentral juga serius merespons tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement