Global Lebih Suram, BI Ramal Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5% Tahun Ini

Image title
Oleh Abdul Azis Said
21 Juli 2022, 17:15
pertumbuhan ekonomi, ekonomi indonesia, kenaikan suku bunga, bi, suku bunga
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Ilustrasi. Perlambatan ekonomi dunia dan risiko stagflasi beberapa negara akan turut berdampak pada perekonomian domestik.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berada di batas bawah proyeksi bank sentral sebesar 4,5% hingga 5,3%. Perlambatan ekonomi dunia dan risiko stagflasi beberapa negara akan turut berdampak pada perekonomian domestik. 

"Kami masih melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini di rentang, tetapi bisa saja lebih rendah dari titik tengah 4,9%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli, Kamis (21/7).

Laju pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, menurut Perry berpotensi tertahan oleh kenaikan inflasi akibat lonjakan harga komoditas global. Ia memperkirakan inflasi tahun ini akan meningkat hingga berada di atas target BI mencapai 4,6%. 

Perry juga mewaspadai dampak dari perlambatan ekonomi global ke ekonomi domestik. Bank Indonesia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari perkiraan sebelumnya di 3,5% menjadi 2,9%. Bank sentral juga mewaspadai dampak stagflasi yang berpotensi terjadi di banyak negara. 

Menurut dia, perlambatan ekonomi global disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan banyak bank sentral, termasuk The Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi. Tekanan inflasi global terus meningkat seiring dengan tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasokan global sebagai dampak perang Rusia-Ukraina, serta meluasnya kebijakan proteksionisme pangan. 

Tak hanya The Fed, Bank sentral Eropa juga diperkirakan mengerek bunga acuan untuk pertama kali pada pertemuan hari ini. Menurut Perry, upaya memperketat kondisi moneter tersebut bisa menghambat pemulihan ekonomi.  Tren kenaikan suku bunga global saat ini memunculkan kekhawatiran pasar bahwa sejumlah ekonomi akan jatuh ke jurang resesi.

Kombinasi antara perlambatan ekonomi dan inflasi yang meningkat ini yang membuat pasar juga khawatir terhadap risiko stagflasi. "Pertumbuhan ekonomi berbagai negara, seperti AS, Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India, diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang disertai dengan peningkatan kekhawatiran resesi di AS," kata Perry.

Ia menjelaskan, ketidakpastian ekononomi global akan membuat terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...