Sistem Keuangan Stabil, Sri Mulyani Waspadai Suramnya Ekonomi Dunia

Abdul Azis Said
1 Agustus 2022, 17:25
KSSK, sistem keuangan, komite stabilitas sistem keuangan
Youtube/Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Ketua OJK Mahendra Siregar (Kiri), Gubernur BI Perry Warjiyo yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan mengadakan konferensi pers terkait kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal kedua tahun ini pada Senin (1/8). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan masih terjaga di tengah tekanan perekonomian global.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal kedua tahun ini masih terjaga di tengah meningkatnya tekanan perekonomian global. Meski demikian, KSSK mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga memimpin KSSK menjelaskan, kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal kedua tahun ini menjadi pijakan bagi KSSK untuk optimistis dalam melihat kondisi perekonomian domestik ke depan. Namun, menurut dia, terdapat sejumlah risiko global yang harus diwaspadai seperti berlanjutnya perang di Ukraina, tekanan inflasi global, dan respons pengetatan moneter. 

"Seperti diketahui, Bank Dunia dan IMF sudah merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2022 ini. Bank Dunia merevisi dari 4,1% menjadi 2,%, sedangkan IMF dari 3,6% menjadi 3,2%," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (1/8). 

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, Eropa, Cina, dan India diperkirakan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Kekhawatiran terhadap potensi resesi di Amerika dan Eropa pun meningkat.

Adapun pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, menurut dia, juga meningkatkan risiko stagflasi atau stagnansi ekonomi di tengah inflasi tinggi di banyak negara. "Inflasi global terus meningkat seiring tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasok yang diperparah berlanjutnya perang di Ukraina, serta meluasnya kebijakan proteksionisme di bidang pangan," ujarnya. 

Kondisi tersebut, menurut Sri Mulyani, dapat meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global yang menjadi perhatian KSSK. Ketidakpastian global dapat mendorong aliran modal asing keluar dari Indonesia. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...