Harga BBM Berpotensi Naik, Bagaimana Nasib Suku Bunga BI?

Abdul Azis Said
22 Agustus 2022, 15:30
Bank Indonesia, suku bunga, suku bunga acuan, bunga BI, harga BBM
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI diperkirakan menaikkan suku bunga jika inflasi inti telah mencapai 3% secara tahunan.

Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga di level terendah sepanjang sejarah meski inflasi mulai meningkat dan banyak bank sentral negara lain mengerek suku bunga acuannya. Namun, sikap bertahan BI kemungkinan akan goyah jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz melihat BI belum akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan bukan ini. Suku bunga BI kemungkinan akan mulai naik pada bulan depa, seiring berbagai tekanan yang meningkat. 

"Namun, jika harga Pertalite naik, ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga lebih cepat. Ini jika data aktual dari inflasi inti juga meningkat dengan cepat sebagai second round effect dari kenaikan Pertalite," kata Irman kepada Katadata.co.id, Senin (22/8). 

Irman memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga jika inflasi inti telah mencapai 3% secara tahunan. Inflasi inti pada Juli yang mencapai 2,86% secara tahunan, menurut dia, berpotensi naik di atas 3% sebagai imbas second-round effect jika pemerintah menaikkan  harga BBM bersubsidi.

Menurut dia, arah kenaikan suku bunga BI akan sangat bergantung pada pergerakan inflasi inti. Ia melihat suku bunga BI berpotensi naik 100 bps ke level 4,5% pada akhir tahun.

Ia menyebut arah kenaikan suku bunga BI ke depan akan sangat bergantung pada seberapa cepat kenaikan harga BBM ini ikut mengerek inflasi inti naik. Sejauh ini ia melihat kemungkinan suku bunga BI naik 100 bps sampai akhir tahun ke level 4,5%.

Irman mengatakan, BI akan agresif menaikkan bunga jika inflasi inti melambung tinggi hingga mencapai 8% pada tahun ini. Namun, jika inflasi inti cenderung modereat, bank sentral kemungkinan baru akan agresif menaikkan bunga pada tahun depan. 

Meski harga BBM tak naik, menurut dia, BI tetap perlu menaikkan suku bunga untuk menjaga nilai tukar ke depan. Tekanan terhadap rupiah masih berpotensi meningkat akibat langkah Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang agresif menaikkan bunga. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...