Harga Minyak Turun, Kemenkeu Taksir Subsidi Harga BBM Tak Ikut Menciut

Harga minyak dunia terpantau turun dalam beberapa hari terakhir. Namun Kementerian Keuangan menyebut, penurunan tersebut tidak serta bisa membantu menghemat anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi yang pagunya mencapai Rp 502,4 triliun pada tahun ini.
"Penurunan harga minyak saat ini belum tentu menurunkan pembayaran subsidi dan kompensasi, tergantung variabel lainnya juga," kata Plt Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Wahyu Utomo di Jakarta, Kamis (1/9).
Wahyu menjelaskan, ada tiga faktor yang mempengaruhi pembayaran untuk susbdi dan kompensasi energi, yakni kurs nilai tukar, volume konsumsi, dan harga minyak mentah Indonesia (ICP). Meski harga minyak turun, menurut dia, belum tentu realisasi anggaran ikut turun karena juga memperhatikan volume konsumsi dan nilai tukar.
Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah berjangka WTI kontrak Oktober turun 1,65% ke level US$ 87,9 per barel. Minyak Brent kontrak November turun 1,76% ke US$ 93,88 per barel.
Penurunan harga minyak terutama didorong kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia. Lesunya ekonomi akibat inflasi ini bisa mengganggu permintaan terhadap bahan bakar.
"Pelemahan yang datang dari China telah memainkan peran penting dalam menurunkan harga," kata Harry Altham, analis energi untuk EMEA & Asia di StoneX Group di London seperti dikutip Antara