Rupiah Melemah 14.903/US$ Jelang Rilis Data Ekonomi Amerika

Abdul Azis Said
2 September 2022, 09:59
rupiah, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah bersama mayoritas mata uang asia lainnya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 15 poin ke level Rp 14.898 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan dolar AS menjekang rilis data tenaga kerja AS akhir pekan ini memberikan tekanan terhadap rupiah.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.903 pada pukul 09.25 WIB, menjauhi posisi penutupan kemarin di Rp 14.883 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah pagi ini. Dolar Taiwan terkoreksi 0,17%, won Korea Selatan 0,13%, peso Filipina 0,74%, rupee India 0,12%, ringgit Malaysia 0,03% dan baht Thailand 0,14%. Sebaliknya, yen Jepang menguat -0,06% bersama yuan Cina 0,04% dan dolar Singapura 0,03%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan jelang rilis data tenaga kerja AS yang dijadwalkan malam ini. Rupiah diramal bergerak di rentang Rp 14.850-Rp 14.975 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan masih akan melemah terutama tertekan oleh penguatan USD menjelang rilis data tenaga kerja AS nonfarm payroll (NFP) yang diperkirakan akan solid," kata Lukman dalam risetnya, Jumat (2/9).

Data ketenagakerjaan NFP akan dirilis malam ini dengan ekspektasi bahwa ada penambahan 300 ribu tenaga kerja baru di bulan Agustus. Sementara itu, data rekrutmen tenaga kerja baru sektor swasta yang dirilis Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan penurunan. Jumlah tenaga kerja baru bertambah 132 ribu, lebih rendah dari bulan Juli sebanyak 268 ribu.

Lukman menyebut, sektor tenaga kerja AS yang masih ketat akan terus menaikkan inflasi dan ekspektasi pada kebijakan suku bunga the Fed. Pasar kini menanti pertemuan The Fed pada 20-21 September mendatang dengan ekspektasi kenaikan bunga 50-75 bps.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...