Sri Mulyani: Resesi Global Bisa Seret Turun Harga Minyak

Agustiyanti
7 September 2022, 17:50
sri mulyani, amerika serikat, eropa, harga minyak
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekonomi Amerika Serikat dan Eropa berpotensi besar masuk ke jurang resesi.

Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi dan kompensasi pada tahun depan mencapai Rp 340 triliun. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui pergerakan harga minyak pada tahun depan sulit diprediksi seiring ketidakpastian yang meningkat. 

Dalam RAPBN 2023, pemerintah mematok asumsi harga minyak sebesar US$ 90 per barel. Adapun rata-rata harga minyak pada sepanjang tahun ini masih mencapai di atas US$ 100 per barel meski trennya sedang menurun. 

"Ada dua faktor yang dominan mempengaruhi harga minyak dan komoditas. Pertama, apakah dunia akan masuk resesi tahun depan ," ujar  Sri Mulyani dalam Sarasehan 100 Ekonom yang digelar INDEF, Rabu (7/9). 

Ia mengatakan, ekonomi Amerika Serikat dan Eropa berpotensi besar masuk ke jurang resesi. Ini karena kedua wilayah tersebut sedang menghadapi inflasi tertinggi dalam empat dekade terakhir. 

"Jika negara maju mengalami resesi, maka permintaan terhadap minyak akan turun sehingga tekanan terhadap kenaikan harga diperkirakan akan menurun," kata dia. 

Harga minyak dunia saat ini mulai menuru ke kisaran US$ 86 per barel, setelah sempat melambung di atas US$ 120  barel.

Faktor kedua yang mempengaruhi harga minyak, menurut Sri Mulyani adalah berapa lama perang Rusia dan Ukraina berlangsung. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...