Disuntik Negara Rp 3,9 T, Waskita Karya Proyeksi Masih Rugi Tahun Ini
Pemerintah akan menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar Rp 3,9 triliun pada tahun ini. Meski mendapat dana segar, manajemen memperkirakan perusahaan masih akan mencatatkan rugi bersih pada tahun ini sebesar Rp 1,1 triliun.
"Manfaat penambahan PMN dan rights issue yang akan kami lakukan, kami harapkan akan ditunjukan dengan peningkatan kinerja operasional, baik pendapatan maupun laba bersih," ujar Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi XI dengan Dirjen Kekayaan Negara, Senin (12/9).
Berdasarkan data yang dipaparkan Destiawan, pendapatan operasional perusahaan pada tahun ini akan mencapai Rp 29,44 triliun, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 10,66 triliun. Laba kotor perusahaan juga diperkirakan naik dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 3,08 triliun. Namun, perusahaan diperkirakan masih akan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun ini, tak berbeda jauh dibandingkan tahun lalu.
Meski demikian, kinerja perusahaan diperkirakan akan semakin membaik pada 2023 dan kembali mencetakkan laba bersih Rp 180 miliar. Pendapatan operasional diperkirakan meningkat menjadi Rp 29,86 trilun dan laba kotor naik menjadi Rp 4,3 triliun.
Waskita Karya memperkirakan kinerja perusahaan akan semakin mumpuni pada 2024 dan 2025. Laba bersih perusahaan pada 2024 diproyeksi mencapai Rp 2,28 triliun dan meningkat menjadi Rp 3,32 triliun pada 2025., Ini seiring dengan pendapatan operasional yang diperkirakan mencapai Rp 31,3 triliun pada 2024 dan Rp 34,68 triliun pada 2025.
"Rasio-rasio keuangan juga diharapkan memenuhi kriteria governance. Pada 2025, DER turun menjadi 1,5 kali dan Current Ratio menjadi 1,4 kali," katanya.
PMN, menurut dia, menjadi sumber dana yang dapat digunakan perusahaan untuk menyelesaikan proyek-proyek jalan tol secara tepat waktu. Jalan tol yang ditargetkan rampung tepat waktu berkat PMN adalah tol Kayu Agung - Betung yakni pada kuartal III 2023 dan Bogor - Ciawi - Sukabumi pada kuartal III 2024.
"Penyelesaian tol yang tepat waktu diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi," ujarnya.
Waskita Karya akan menerima PMN lanjutan dari pemerintah sebesar Rp 3,9 triliun pada tahun ini. Perusaaah juga telah menerima kucuran PMN pada tahun lalu sebesar Rp 9,4 triliun. Penambahan PMN akan dilakukan melalui skema rights issue. Adapun porsi kepemilikan pemerintah di WSKT diperkirakan tetap sama yakni 73,53%.