Kemenkeu Sebut Konsumsi BBM Turun, Subsidi Energi Rp 502 T Cukup?

Abdul Azis Said
21 September 2022, 06:25
harga pertalite, harga solar, harga bbm naik, subsidi, subsidi energi, subsidi
ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Ilustrasi. Pemerintah menaikkan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax sejak 3 September 2022. Harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter, harga Solar naik menjadi Rp 6.800, dan harga Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter.

Kementerian Keuangan menyebut kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax pada awal bulan ini telah berdampak pada penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kekhawatiran pemerintah bahwa subsidi energi akan membengkak menjadi Rp 698 triliun meskipun harga BBM sudah naik kemungkinan tak terjadi. 

Subsidi energi sebelumnya diperkirakan mencapai Rp 698 triliun jika rata-rata harga ICP mencapai US$ 105 per barel dan konsumsi Pertalite serta Solar masing-masing mencapai 29,07 dan 17,4 juta kilo liter. Perkiraan ini sudah memperhitungkan kenaikan harga BBM pada 3 September. 

"Belum tentu sampai Rp 698 trilium. Menteri keuangan kemungkinan akan segera menyampaikan dalam waktu dekat. Setelah penyesuaian harga 3 September, konsumsinya ternyata turun," kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (20/9).

Ia menyebut rata-rata konsumsi harian Pertalite menurun. Oleh karena itu, menurut dia, skenario terburuk pembengkakan subsidi energi kemungkian tak terjadi. Meski demikian, menurut dia, subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502 trilun kemungkinan tidak cukup. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...