Menkeu AS Peringatkan Efek Buruk Rencana OPEC+ Pangkas Produksi Minyak
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan keputusan kelompok OPEC+ untuk memangkas produksi minyak memperburuk kondisi ekonomi global. Keputusan ini terutama akan berdampak bagi pasar negara berkembang yang sudah berjuang dengan harga energi yang tinggi.
Pemerintahan Biden sangat kritis terhadap keputusan kartel minyak yang didukung oleh Arab Saudi dan Rusia ini. Pada pekan ini, mereka kemungkinan mengambil langkah yang bertentangan dengan tekanan AS untuk menjaga harga minyak global turun.
"Saya pikir keputusan OPEC tidak membantu dan tidak bijaksana, tidak pasti apa dampaknya, tetapi tentu saja, itu adalah sesuatu yang bagi saya tampaknya tidak tepat dalam situasi yang kita hadapi," kata Yellen, seperti dikutip dari Financial Time.
Yellen berbicara menjelang pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Washington pekan ini, yang akan didominasi oleh diskusi tentang inflasi tinggi dan harga komoditas. Pertemuan tersebut juga kemungkinan membahas dampak pengetatan tajam kebijakan moneter oleh banyak bank sentral, dan dampak ekonomi dan keuangan dari perang di Ukraina.
“Saya pikir, kami akan bertukar pandangan tentang apakah negara kami menangani masalah ini, dan mencoba untuk mempertimbangkan apakah reaksi kolektif yan yang terbaik yang bisa kita lakukan, di lingkungan yang sulit itu,” katanya.
AS berharap untuk menggunakan pertemuan itu untuk mendorong negara-negara Eropa memberikan bantuan ekonomi ke Ukraina jauh lebih cepat. Washington mulai frustasi dengan kenyataan bahwa beberapa sekutunya terlambat memenuhi janji mereka untuk membantu Kyiv secara finansial.
“Sejumlah negara telah menjanjikan bantuan ekonomi yang signifikan, tetapi belum cukup untuk membanti. Kecepatan transfer uang ke Ukraina terlalu lambat," kata dia.
Yellen, mencatat bahwa AS telah memberikan US$8,5 miliar dalam bentuk hibah untuk Ukraina dan US$4,5 miliar lainnya baru saja disetujui oleh Kongres. “Kita perlu melihat negara lain memenuhi janji yang telah mereka buat. Dan sangat penting untuk memberikan pendanaan ini ke Ukraina secepat mungkin,” tambahnya.
Wakil presiden eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskis pekan lalu mengatakan bahwa Uni Eropa sedang berusaha untuk mempercepat pencairan dana ke Ukraina. Ia akan bekerja secara intensif dengan negara-negara anggota untuk menggelontorkan daa sebesar 3 miliar euro dari total anggaran 9 miliar euro yang telah menjadi komitmen Uni Eropa pada awal tahun ini.
Ia juga mengingatkan pentingnya memiliki aliran pembiayaan yang lebih terstruktur dan dapat diprediksi untuk Ukraina pada tahun depan. UE akan mengintegrasikan ini ke dalam pekerjaannya dalam mempersiapkan anggaran 2023.
Sekutu AS dan G7 memasuki babak terakhir pembicaraan untuk menetapkan batas harga ekspor minyak Rusia. Pembatasan harga dimaksudkan untuk menghilangkan pendapatan energi yang vital bagi Moskow untuk membiayai perang. Di sisi lain, pembatasan harga juga menjaga agar minyak yang mengalir dari negara itu dengan cara yang tidak-tidak menyebabkan lonjakan harga di seluruh dunia.
“Menekan harga adalah sesuatu yang sangat membantu negara-negara berkembang yang menderita dari harga energi yang tinggi,” kata Yellen.