Menkeu AS Peringatkan Efek Buruk Rencana OPEC+ Pangkas Produksi Minyak

Agustiyanti
10 Oktober 2022, 07:39
menkeu as, janet yellen,
ANTARA FOTO/Made Nagi
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan keputusan kelompok OPEC+ untuk memangkas produksi minyak memperburuk kondisi ekonomi global. Keputusan ini terutama akan berdampak bagi pasar negara berkembang yang sudah berjuang dengan harga energi yang tinggi. 

Pemerintahan Biden sangat kritis terhadap keputusan kartel minyak yang didukung oleh Arab Saudi dan Rusia ini. Pada pekan ini, mereka kemungkinan mengambil langkah yang bertentangan dengan tekanan AS untuk menjaga harga minyak global turun.

Advertisement

"Saya pikir keputusan OPEC tidak membantu dan tidak bijaksana,  tidak pasti apa dampaknya, tetapi tentu saja, itu adalah sesuatu yang bagi saya tampaknya tidak tepat dalam situasi yang kita hadapi," kata Yellen, seperti dikutip dari Financial Time.

Yellen berbicara menjelang pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Washington pekan ini, yang akan didominasi oleh diskusi tentang inflasi tinggi dan harga komoditas. Pertemuan tersebut juga kemungkinan membahas dampak pengetatan tajam kebijakan moneter oleh banyak bank sentral, dan dampak ekonomi dan keuangan dari perang di Ukraina.

“Saya pikir, kami akan bertukar pandangan tentang apakah negara kami menangani masalah ini, dan mencoba untuk mempertimbangkan apakah reaksi kolektif yan yang terbaik yang bisa kita lakukan, di lingkungan yang sulit itu,” katanya. 

AS berharap untuk menggunakan pertemuan itu untuk mendorong negara-negara Eropa memberikan bantuan ekonomi ke Ukraina jauh lebih cepat. Washington mulai frustasi dengan kenyataan bahwa beberapa sekutunya terlambat memenuhi janji mereka untuk membantu Kyiv secara finansial.

“Sejumlah negara telah menjanjikan bantuan ekonomi yang signifikan, tetapi belum cukup untuk membanti. Kecepatan transfer uang ke Ukraina terlalu lambat," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement