LPS Lihat Bunga Deposito Bank Masih Akan Naik Mengekor Bunga Acuan BI

Agustiyanti
2 November 2022, 15:31
suku bunga, LPS
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Ilustrasi.Bank Indonesia sudah mengerek suku bunga 125 bps selama tiga bulan terakhir, dengan kenaikan pertama pada Agustus sebesar 25 bps atau 0,25%.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan tren suku bunga simpanan masih akan meningkat di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Meski demikian kenaikan bunga simpanan rupiah tidak akan secepat simpanan valuta asing (valas) seiring pengaruh kenaikan bunga The Federal Reserve yang lebih cepat.

Suku bunga simpanan yang meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga acuan bank sentral. Bank Indonesia sudah mengerek suku bunga 125 bps selama tiga bulan terakhir, dengan kenaikan pertama pada Agustus sebesar 25 bps atau 0,25%.

"Meski demikian kondisi likuiditas bank diperkirakan masih akan terjaga di tengah meningkatnya kebutuhan bank untuk menyalurkan kredit serta memenuhi ketentuan kebijakan likuiditas BI. Hal ini membuat potensi pergerakan suku bunga akan berlangsung secara terbatas," demikian dikutip dari laporan bulanan LPS, Rabu (2/11).

Bunga untuk simpanan rupiah tidak akan naik secepat simpanan valas. Pergerakan bunga simpanan valas dipengaruhi kenaikan suku bunga offshore.  Beberapa bank sentral utama telah lebih dulu menaikkan suku bunganya dibandingkan Bank Indonesia. Laju kenaikannya pun lebih agresif, seperti bank sentral AS, The Fed yang sudah menaikkan bunga 300 bps sejak Maret.

"Penyesuaian suku bunga ke depan masih akan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan spread antara suku bunga simpanan dan kredit dalam rangka menjaga net interest margin," kata LPS.

Berdasarkan pemantauan LPS, tren suku bunga simpanan cenderung meningkat sejak September sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan BI. Rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah 22 moving daily average seluruh bank pada September 2022 naik 5 bps ke level 3,14%. Suku bunga maksimum naik 9 bps ke level 3,72% dan suku bunga minimum naik 2 bps 2,56%.

Pada periode yang sama, suku bunga simpanan valas juga naik dengan laju lebih cepat. Suku bunga rata-rata seluruh bank valas naik 15 bps menjadi 0,70%. Kenaikan suku bunga maksimum sebesar 17 bps ke level 0,94% dan suku bunga minimum naik 10 bps menjadi 0,45%.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit terus melanjutkan tren positif dengan mencatatkan pertumbuhan 6,77% secara tahunan pada September lalu. Penyaluran kredit terus meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang mendorong meningkatnya permintaan terhadap kredit, Meningkatnya aktivitas usaha juga mendorong dana pihak ketiga (DPK) tumbuh hingga 11%.

"Pertumbuhan kredit diperkirakan masih akan meningkat secara bertahap sejalan pemulihan aktivitas bisnis masyarakat, dengan dana pihak ketiga diperkirakan tumbuh melandai," kata LPS.

Permintaan kredit dari beberapa sektor ekonomi diperkirakan dapat tumbuh lebih cepat sementara sebagian lainnya masih membutuhkan waktu untuk pulih ke level sebelum pandemi. Pertumbuhan permintaan kredit ini, kata LPS, akan menjadi tantangan bagi perbankan dalam mengelola likuiditasnya sekalugus tetap menjaga pertumbuhan kredit yang sehat.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...