Sri Mulyani Naikkan Cukai, Benarkah Perokok akan Mengurangi Konsumsi?

Abdul Azis Said
7 November 2022, 10:37
cukai rokok, harga rokok
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.
Ilustrasi. Harga rokok akan naik pada tahun depan seiring kenaikan cukai rokok.

Awal biasa menghisap beberapa puntung rokok sekali duduk. Rata-rata ia menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari. Pengeluarannya untuk aktivitas tersebut mencapai Rp 30 ribu atau hampir sepertiga pendapatan hariannya. 

"Cari uang sekarang makin susah. Kalau rokok masih murah, penghasilan masih bisa dirasakan. Kalau harga rokok naik tentu kami tidak setuju," ujar Awal kepada Katadata.co.id, pekan lalu. 

Ia mengaku akan mengurangi konsumsi rokok jika harganya semakin mahal. Pasalnya, pendapatannya dari berjualan buah tidak ikut meningkat seperti harga rokok.

Beda dengan Awal, Andi Muhammad tak berencana mengurangi konsumsi rokok elektriknya, vape meski harganya berpotensi naik akibat kenaikan cukai. Pendapatannya sebagai pekerja swasta saat ini, menurut dia, masih dapat mengkompensasi kenaikan vape.

Andi mengaku berhenti mengkonsumsi rokok  dalam beberapa tahun terakhir dan menghisap vape. Ini, menurut dia, juga merupakan alternarif untuk lebih hemat. Sebelum beralih ke vape, Ia biasanya menghabiskan Rp 1,2 juta per bulan untuk membeli sekitar dua bungkus rokok sehari. Sementara pengeluarannya untuk vape saat ini tak sampai separuhnya yakni sekitar Rp 550 ribu.

"Tapi nggak tau juga kalau tahun 2024 dan seterusnya. Sebagian orang yang kecanduan nikotin sebenernya milih vape untuk berhemat, tapi kalau gini yakin bakal banyak orang yang kaya gue malah ngerokok lagi sih," ujar Andi saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...