BI Gencar Naikkan Suku Bunga, Ini Startup yang Berpotensi Terdampak
Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuannya mencapai 1,75% menjadi 5,25% sepanjang tahun ini. Kenaikan suku bunga acuan BI akan turut berdampak pada perusahaan-perusahaan startup.
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan perubahan suku bunga bank Indonesia akan mempengaruhi sejumlah startup, terutama dibidang finansial teknologi.
"Secara keseluruhan akan memberatkan user borrowing (peminjam)," kata Edward kepada Katadata.co.id, Jumat (18/11).
Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menyebut, sejumlah startup yang kemungkinan paling terdampak, yakni:
- Startup yang mengandalkan dana dari lenders, seperti P2P Lending.
- Startup yang mengandalkan skema BNPL (Buy Now Pay Later).
- Startup yang memiliki customer rentan terhadap kenaikan suku bunga, seperti ecommerce atau personal financial management atau wealth management.
Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%.
Kenaikan suku bunga BI7DRR secara agresif sebesar 50 bps ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun sejak Agustus 2022 hingga ke level tertingginya lebih dari 3 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.