Modal Asing Masuk Pasar Keuangan RI Rp 11,71 T Pekan Ini
Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia pada pekan ini mencapai Rp 11,71 triliun. Modal asing yang masuk mendorong rupiah pekan ini ditutup menguat 12 poin dibandingkan akhir pekan lalu menjadi Rp 15.672 per dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, asing mencatatkan beli neto Rp 9,72 triliun di pasar SBN dan Rp 1,99 triliun di pasar saham.
"Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen hingga 24 November, nonresiden mencatatkan jual neto Rp 165,71 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 75,40 triliun di pasar saham," ujar Erwin dalam siaran pers, Jumat (25/11).
BI mencatat, imbal hasil surat berharga negara tenor 10 tahun pada Kamis (24/11) turun ke level 6,94%. Ini seiring dengan indeks dolar yang melemah ke level 106,08 dan imbal hasil surat berharga AS tenor 10 tahun yang juga turun ke level 3,693%.
Bank sentral juga menyebu premi CDS Indonesia 5 tahun pada posisi kemarin (24/11) turun ke 98,52 bps dibandingkan akhir pekan lalu (18/11) sebesar 108,61 bps.
Modal asing yang masuk ke pasar keuangan mendorong kurs rupiah menguat 12 poin dalam sepekan. Namun jika dibandingkan posisi kemarin, rupiah hari ini ditutup melemah 0,05%.
Pergerakan rupiah pada pekan ini diwarnai oleh sikap para pejabat The Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga AS. Analis DCFX Futures Lukman Leong menatakan, risalah pertemuan The Fed pada Rabu malam mendorong kurs dolar AS melemah. Ini seharusnya memberikan sentimen positif terhadap rupiah.
Fed memberi sinyal akan menaikkan suku bunga pada tingkat yang lebih rendah ke depannya. Sikap yang dovish ini menekan mata uang Negeri Paman Sam.
Gubernur BI Perry Warjiyo pada pekan ini mengakui bank sentral sudah mati-matian menstabilkan nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini. Intervensi itu yang kemudian menjadi penyebab cadangan devisa Indonesia turun sekitar US$ 10 miliar sejak awal tahun ini hingga Oktober 2022.
"Kami akan jaga tidak turun lagi, kami terus memutar otak bagaimana menjaga supaya para eksportir bisa kemudian bertahan lebih lama di dalam negeri. Kemarin kami sudah bertemu dan berdiskusi dengan perbankan dan para eksportir," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11).
BI akan menggunakan mekanisme suku bunga untuk menarik minat para eksportir memarkirkan dananya di dalam negeri. Upaya lainnya dengan mekanisme pasar, menurut Perry, saat ini sudah berjalan antara eksportir dan perbankan.