Simpanan di Bank Nyaris Rp 8.000 T, Nasabah Tajir Pertebal Tabungan
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat posisi simpanan masyarakat di perbankan meningkat 3,7% dalam sebulan menjadi Rp 7.996 triliun pada akhir Oktober 2022. Kenaikan terutama berasal dari simpanan jumbo di atas Rp 5 miliar, sementara simpanan mini di bawah Rp 100 juta menyusut.
"Kenaikan nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp 5 miliar sebesar 6,9% secara bulanan, sedangkan penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat pada tiering Rp 100 juta ke bawah yang turun 0,3%," dikutip dari laporan LPS, Rabu (30/11).
Simpanan jumbo di atas Rp 5 miliar tercatat sebesar Rp 4.295 triliun pada akhir bulan lalu, atau menyerap 53,7% dari total simpanan di perbankan.
Mayoritas teiring simpanan lainnya juga meningkat, namun rata-rata kenaikannya hanya di bawah 1%. Simpanan bernilai Rp 100 juta ke bawah menjadi satu-satunya yang turun.
Berdasarkan jenisnya, simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada jenis deposito yang mencakup 36,1% total simpanan. Namun secara kinerja, kenaikan nominal simpanan terbesar terdapat pada jenis simpanan deposit on call sebesar 19,4%, sedangkan penurunan terdalam terdapat pada jenis simpanan sertifikat deposito sebesar 3,4%.
Jenis simpanan deposito yang menjadi penyumbang utama total simpanan di bank yang tumbuh 1,6% dalam sebulan. Nominal simpanan giro di perbankan naik lebih kuat mencapai 10,6% dalam sebulan, sementara tabungan menyusut 0,4%.
Simpanan di bank masih didominasi dalam bentuk rupiah yang mencakup 85,5%. Kenaikannya sebesar 3% dibandingkan bulan sebelumnya. Simpanan valas juga tercatat naik tetapi tidak setinggi kenaikan simpanan rupiah.