Luhut dan Sri Mulyani Bakal Rembukan Bahas Subsidi Motor Listrik Besok
Kementerian Keuangan memastikan, pemerintah belum menetapkan besaran pasti untuk subsidi kendaraan listrik. Meski demikian, Kementerian Keuangan bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dijadwalkan menggelar rapat terkait hal ini besok, Jumat (2/12).
"Besaran subsidi masih akan dibahas dalam rapat koordinasi besok sore di Kemenko Marves," kata Plt. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian keuangan Wahyu Utomo kepada Katadata.co.id, Kamis (1/12).
Wahyu memastikan belum ada angka yang disepekati, baik untuk besaran subsidi motor maupun mobil listrik. Wacana pemberi subsidi kendaraan listrik itu pertama kali disampaikan oleh Menko Marves Luhut B Pandjaitan. Ia mengatakan kemungkinan besaran subsidi yang diberikan Rp 6,5 juta untuk motor listrik.
"Kemarin Sri Mulyani ke kantor saya, saya bilang besok (Rabu) kita bicarakan lagi berapa persisnya subsidi untuk sepeda motor dan mobil listrik," ujar Luhut dalam Wealth Wisdom 2022 Permata Bank x Katadata di Jakarta, Selasa (29/12).
Luhut mengatakan insentif dibutuhkan untuk mengembangkan industri motor dan mobil listrik di Indonesia. Pemerintah berambisi memproduksi motor listrik mencapai 1,2 juta unit dan mobil listrik sebanyak 75.000 unit pada 2024.
Ia bahkan menyebut target produksi tersebut masih bisa ditingkatkan. Ini dengan pertimbangan bahwa Indonesia memiliki pasar yang besar, jumlah penduduk 280 juta jiwa dengan lebih dari seperlimanya merupakan kelas menengah.
"Saya bahkan bilang itu bisa dinaikkan jadi 1,5 juta unit," ujarnya saat membahas target produksi motor listrik.
Upaya lain pemerintah untuk pengembangan industri kendaraan listrik yakni dengan negosiasu dengan investor, salah satunya dengan Tesla. Menurutnya, penjuakan Tesla bisa terdongkrak bila membuka pabrik di dalam negeri.
"Saya sudah NDA (nondisclosuer agreement) dengan Tesla, saya tidak boleh cerita dengan kalian,” ujarnya.