Rupiah Menguat Pagi Ini Terdongkrak Inflasi di AS yang Melandai

Abdul Azis Said
14 Desember 2022, 10:08
rupiah, rupiah hari ini, inflasi AS
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas pasar berekspektasi The Fed akan melonggarkan kenaikan bunganya menjadi hanya kenaikan 50 bps pada pertemuan besok.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,64% ke level Rp 15.556 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah menguat seiring ekspektasi pasar bahwa The Fed tak akan lagi agresif menaikkan bunga usai data inflasi AS yang menunjukkan penurunan. 

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke arah Rp 15.578 pada pukul 09.20 WIB. Namun, posisi ini masih menguat dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp 15.657 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini. Ringgit Malaysia menguat 0,61% disusul peso Filipina 0,43%, won Korea Selatan 0,39%, dolar Taiwan 0,22%, dan yen Jepang 0,04%. Sebaliknya, dolar Singapura melemah 0,12%, bersama dolar Hong Kong 0,07% , rupee India 0,32%, yuan Cina 0,14% dan baht Thailand 0,05%.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat hari ini setelah rilis data inflasi Amerika Serikat pada November yang di bawah ekspektasi. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.500-Rp 15.600 per dolar AS.

"Setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiran memicu ekspektasi apabila the Fed Powell akan dovish pada pertemuan FOMC besok," kata Lukman dalam risetnya, Rabu (14/12).

Inflasi di AS terus menurun, pada November sebesar 7,1% dibandingkan tahun lalu. Inflasi tersebut di bawah ekspktasi pasar 7,3% serta lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 7,7%. Inflasi di negeri paman sam itu juga sudah mencapai level terendahnya dalam setahun terakhir.

Lukman menyebut rilis data inflasi yang lebih rendah itu telah mendorong pelemahan dolar dan imbal hasil atau yield obligasi AS. Pasar aset berisiko saham juga mendapat sentimen positif, terlihat dari indeks Wall Street yang ditutup menguat semalam dan indeks saham utama Asia yang kompak menghijau pagi ini.

Rilis data inflasi ini penting mengingat bank sentral AS, The Fed akan kembali menggelar rapat besok. Mayoritas pasar berekspektasi The Fed akan melonggarkan kenaikan bunganya menjadi hanya kenaikan 50 bps pada pertemuan besok.

Berdasarkan alat pemantauan CME Group FedWatch, probabilitas kenaikan bunga 50 bps pada pertemuan besok meningkat pada hari ini dibandingkan survei kemarin usai rilis data inflasi semalam. Probabilitas kenaikan setengah persen sebesar 79,4%, dan sisanya memperkirakan bunga naik 75 bps.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...