AS Akan Mewajibkan Tes Covid-19 untuk Pelancong Cina

Agustiyanti
29 Desember 2022, 08:18
cina, coronavirus, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Nick Oxford/nz/dj
Ilustrasi. Amerika Serikat memperluas program pengurutan genomik sukarela di bandara, menambahkan Seattle dan Los Angeles ke dalam program tersebut.

Amerika Serikat akan mewajibkan tes Covid-19 kepada pelancong dari Cina sebagai syarat kedatangan. India, Italia, Jepang, dan Taiwan juga telah menerapkan kebijakan tersebut seiring kasus yang melonjak di negara berpenduduk terbesar dunia tersebut.

Mengutip Reuters, para pejabat AS mengatakan kepada wartawan bahwa  semua penumpang udara berusia 2 tahun ke atas yang berasal dari Cina, termasuk Hong Kong dan Makau memerlukan hasil tes negatif tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatannya. Kebijakan ini mulai berlaku pada 5 Januari 2023, 

Namun, menurut pejabat tersebut, penumpang yang dites positif lebih dari 10 hari sebelum penerbangan dapat memberikan dokumentasi pemulihan sebagai pengganti hasil tes negatif. 

Perubahan kebijakan ini terkait dengan kurangnya informasi tentang varian virus SARS-CoV-2 dan kekhawatiran bahwa peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Cina dapat mengakibatkan berkembangnya varian baru dari virus tersebut.

Amerika Serikat juga memperluas program pengurutan genomik sukarela di bandara, menambahkan Seattle dan Los Angeles ke dalam program tersebut. Dengan demikian, terdapat tujuh bandara di AS yang mengumpulkan informasi dari tes positif Covid-19. 

Cina pada bulan ini mengubah kebijakannya terkait Covid-19. Negara tempat virus Covid-19 diketahui terdeteksi pertama kali ini hingga bulan lalu masih melakukan lockdown dan pengujian ekstensif.

Pencabutan pembatasan dilakukan menyusul protes yang meluas di negara tersebut.  Beberapa pakar menyebut, covid-19 di Cina kemungkinan saat ini menyebar secara luas dan menginfeksi jutaan orang setiap hari.

Beijing saat ini juga menghadapi kritik internasional bahwa data resmi Covid-19 dan angka kematian saat ini tidak sesuai dengan skala wabahnya.  "Kami hanya memiliki informasi terbatas dalam hal apa yang dibagikan terkait dengan jumlah kasus yang meningkat, rawat inap, dan terutama kematian," kata seorang pejabat kesehatan AS dalam pengarahan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...