5 Ramalan Ekonomi Tahun Depan, Benarkah Dunia akan Resesi?

Abdul Azis Said
30 Desember 2022, 15:02
ekonomi dunia, resesi ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/RWA/dj
Ilustrasi. Ekonomi dunia diperkirakan tumbuh di kisaran 2% pada tahun depan.

Perekonomian dunia akan menghadapi tantangan yang semakin sulit tahun depan, mulai dari berlanjutnya dampak perang Rusia dan Ukraina, inflasi yang masih tinggi, hingga tren suku bunga tinggi. Prospek pertumbuhan ekonomi dipastikan melambat dibandingkan tahun ini, dengan beberapa kawasan berpotensi masuk ke jurang resesi ekonomi. 

Sejumlah pejabat di dalam negeri berulang kali menyampaikan narasi situasi sulit ekonomi tahun depan. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

"Pertumbuhan ekonomi global 2023 masih melambat sebagaimana prakiraan, dengan risiko resesi yang tinggi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa," kata Perry dalam konferensi pers daring Hasil RDG Desember, Kamis (22/12).

BI memperkirakan, perekonomian tumbuh di titik tengah proyeksi 4,5% hingga 5,3% atau mencapai sekitar 4,9%. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggahan di akun instagram pribadinya juga belum lama ini mengungkapkan kemungkinan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,7% pada tahun depan, jauh dari target APBN 2023 sebesar 5,3%.

Narasi suramnya prospek ekonomi dunia hingga ancaman resesi di beberapa negara sebetulnya sudah muncul beberapa bulan terakhir, terutama setelah perang Rusia dan Ukraina meletus pada Februari 2022. Prospek ekonomi dunia semakin memburuk karena perang memperparah gangguan rantai pasok, mendorong kenaikan harga pangan dan energi, dan membuat inflasi memanas di banyak negara. 

Tantangan perekonomian semakin berlapis. Inflasi yang tinggi memicu banyak negara memasuki periode kebijakan moneter ketat sebagai upaya bank sentral memerangi inflasi. Tren suku bunga tinggi telah mendorong ramai-ramai aliran modal keluar dari pasar negara berkembang dan memukul nilai tukar.

Berbagai situasi sulit ini yang kemudian membawa prospek ekonomi dunia tahun depan makin sulit dan memperkuat ekspektasi resesi. Berikut beberapa perkiraan resesi dunia tahun depan dari berbagai lembaga dunia.

  1. IMF

    Dalam laporan terakhirnya pada Oktober, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,7% pada tahun depan, melambat dibandingkan tahun ini 3,2%. Perekonomian dunia juga berisiko tumbuh lebih rendah lagi, di bawah 2% dengan probabilitas 25%. Namun data terbaru outlook tahun depan akan segera dikeluarkan IMF pada bulan depan.

    Lembaga ini memperkirakan, resesi teknikal atau kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun, kemungkinan terjadi di 31 negara yang berkontribusi terhadap sepertiga dari PDB dunia.

    "Lebih dari sepertiga ekonomi global akan terkontraksi tahun ini atau tahun depan, sementara tiga ekonomi terbesar, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China, akan terus terhenti. Singkatnya, yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang tahun 2023 akan terasa seperti resesi," demikian dikutip dari laporan IMF, Jumat (30/12).

  2. Bank Dunia

    Bank Dunia dalam laporannya September lalu mengeluarkan tiga skenario untuk menggambarkan perekonomian dunia mulai tahun ini hingga 2024. Skenario pertama, dasar alias baseline. Dalam skenario ini perekonomian dunia akan melambat tetapi tidak sampai resesi, yakni tumbuh 2,4% pada tahun depan. 

    Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...