Sri Mulyani: Subsidi Mobil Listrik Belum Dibahas
Pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik pada tahun depan dengan alokasi anggaran mencapai Rp 5 triliun. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyai mengatakan, belum ada pembahasan terkait besaran subsidi mobil listrik dan motor listrik tersebut.
"Belum dibahas, belum ada rapat," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (6/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menjelaskan, tujuan pemberian insentif ini agar jumlah kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia mencapai 20% dari total kendaraan pada 2025. Angka ini setara dengan 400 ribu unit. Insentif pembelian kendaraan yang akan diberikan di dalam negeri akan mencontoh mekanisme yang dilakukan di Eropa, yakni dengan membatasi harga jual EV atau price cap.
"Ini sedang bicara dengan Menteri Keuangan. Nilainya Rp 5 triliun, nanti dibagi motor berapa, mobil berapa, dan bus kami akan pertimbangkan juga," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12).
Airlangga mengatakan, negara tetangga seperti Thailand pun sudah memberikan subsidi pada pembelian mobil listrik. Namun, tidak semua mobil listrik akan mendapatkan subsidi.
"Tidak semua mobil listrik tadi untuk yang kaya atau mewah diberikan subsidi," ujar Airlangga.
Presiden Joko Widodo mengatakan, tujuan pemberian insentif pembelian kendaraan listrik atau EV adalah untuk mengembangkan industri EV di dalam negeri. Menurutnya, efek pengganda dari insentif tersebut cukup besar, khususnya ke pendapatan negara.
Efek pengganda yang dimaksud adalah penerimaan fiskal, penambahan pendapatan negara bukan pajak atau PNBP, dan pembukaan lapangan kerja. Namun, nilai insentif yang akan diberikan masih belum final.
"Kalau hitungannya sudah final baru akan kami sampaikan," kata Jokowi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah berencana membeli subsidi sebesar Rp 80 juta untuk mobil listrik, Rp 40 juta untuk mobil berbasis hybrid, Rp 8 juta untuk motor listrik, dan Rp 5 juta untuk konversi menjadi motor listrik.