Bank Dunia: Hampir 60% Negara Miskin Sudah dan Terancam Krisis Utang

Abdul Azis Said
12 Januari 2023, 15:37
negara miskin, bank dunia, krisis utang
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/WSJ/sad.
Ilustrasi. Bank Dunia memperingatkan negara miskin akan paling terdampak pengetatan kebijakan moneter.

Bank Dunia memperingatkan, pengetatan pasar keuangan global telah mendorong makin banyak negara berpendapatan rendah atau negara miskin menghadapi risiko krisis utang. Situasinya semakin berat mengingat dampak perlambatan ekonomi global juga akan mempengaruhi prospek perekonomian mereka.

Dalam laporannya Global Economic Prospects (GEP) edisi Januari 2023, Bank Dunia membuat laporan khusus terkait perkembangan ekonomi di negara miskin. Salah satu catatan terkait tekanan fiskal dan kesinambungan utang yang memburuk di banyak negara miskin. Total negara yang tergolong miskin versi Bank Dunia sebanyak 28 negara.

Defisit anggaran pemerintah melebar pada tahun lalu di hampir setengah dari semua negara miskin di tengah meningkatnya biaya utang dan pertumbuhan yang melemah. Tekanan fiskal juga bertambah karena adanya anggaran tambahan untuk melindungi masyarakat miskin lewat pemberian subsidi, pemotongan pajak konsumsi dan bea cukai serta transfer ke kelompok masyarakat rentan.

Beberapa negara mencatatkan rekor utang yang melonjak. Rata-rata utang pemerintah negara miskin, tidak termasuk Chad dan Sudan Selatan, mencapai 60% dari PDB pada tahun lalu, tingkat tertinggi sejak 2007. 

"Akibatnya, hampir 60% dari semua kelompok negara miskin sedang mengalami atau berisiko tinggi mengalami tekanan utang pada akhir tahun 2022," dikutip dari laporan Bank Dunia, Kamis (12/1).

Bank Dunia menyebut akan semakin banyak negara miskin menghadapi kesulitan membayar utang jika tekanan ekonomi yang melemah berlanjut serta suku bunga terus naik lebih tinggi dari perkiraan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...