IMF: Biaya Fragmentasi ke Ekonomi Global Bisa Setara PDB Jepang

Agustiyanti
17 Januari 2023, 06:36
fragmentasi, ekonomi global, IMF
123rf/maksym yemelyanov
Ilustrasi. IMF melihat fragmentasi akan membebani ekonomi global.

Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan fragmentasi dapat merugikan ekonomi global hingga 7% terhadap produk domestik bruto atau PDB global. Biaya ini setara dengan PDB Jerman dan Jepang

Mengutip CNBC, laporan baru IMF menyebutkan, biaya jangka panjang dari fragmentasi berkisar antara 0,2% hingga hampir 7% PDB. Namun, IMF dalam laporan tersebut tidak mejelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar fragmentasi mempengaruhi ekonomi global sebesar itu. 

IMF mendefinisikan sejumlah kondisi yang termasuk sebagai fragmentasi. Beberapa kondisi tersebut mendatangkan ramalan dampak yang lebih suram. IMF menyebut fragmentasi yang mengarah pada pemutusan teknologi antar wilayah menunjukkan bahwa negara-negara dapat kehilangan hingga 12% dari PDB.

IMF juga mencantumkan sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya fragmentasi global, termasuk perang Rusia dan Ukraina, serta pandemi Covid-19. Keduanya menganggu rantai pasok global, terutama di bidang pangan dan energi. Pembatasan perdagangan tambahan juga dapat diadopsi oleh sejumlah negara dapat memicu perselisihan antar wilayah. 

“Risikonya adalah bahwa intervensi kebijakan  atas nama keamanan ekonomi atau nasional dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan. Ini dapat digunakan dengan sengaja untuk keuntungan ekonomi dengan mengorbankan orang lain,” kata laporan tersebut.

Fragmentasi yang dimaksud IMF juga mencakup pembatasan migrasi lintas batas, pengurangan arus modal dan penurunan kerjasama internasional.

Menurut IMF, tidak semua negara akan merasakan dampak fragmentasi secara merata. Namun, konsumen berpenghasilan rendah di negara maju kemungkinan tidak akan lagi memiliki akses ke barang impor yang lebih murah, membuat ekonomi pasar terbuka yang kecil sangat rentan.

“Sebagian besar Asia akan menderita karena sangat bergantung pada perdagangan terbuka,” kata laporan tersebut.

Negara-negara berkembang juga akan berhenti mendapatkan keuntungan dari limpahan teknologi dari negara-negara yang lebih maju, yang di masa lalu telah membantu meningkatkan pertumbuhan dan standar hidup.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...