PHK Massal di Industri Jadi Biang Kerok Kenaikan Kemiskinan

Abdul Azis Said
18 Januari 2023, 15:08
kemiskinan, orang miskin, harga BBM
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.
Ilustrasi. Jumlah orang miskin pada September 2022 bertambah 200 ribu dibandingkan Maret 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin di Indonesia bertambah 200 ribu orang pada September 2022 dibandingkan enam bulan sebelumnya. Kemiskinan meningkat akibat imbas kenaikan harga BBM hingga masifnya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, ada beberapa fenomena yang mempengaruhi kenaikan kemiskinan pada September 2022 sekalipun pemulihan ekonomi berlanjut. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2022 secara kuartalan melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun secara tahunan tumbuh menguat.

Pertumbuhan konsumsi masyarakat sepajang Juli-Agustus 2022 secara tahunan juga melambat 0,12% dibandingkan kuartal sebelumnya. Upah buruh tani harian pada September 2022 juga turun 1,99% dibandingkan Maret.

"Peristiwa-peristiwa lain yang juga akan berpengaruh kepada kemiskinan kita yakni sepanjang September 2022 itu terjadi PHK di sektor padat karya seperti industri tekstil, alas kaki dan perusahaan teknologi," kata Margo, Senin (16/1).

Aksi PHK masif terjadi sejak beberapa bulan lalu terutama di pabrik-pabrik tekstil dan alas kaki. Pengusaha mengklaim pemangkasan tenaga kerja sebagai imbas lesunya permintaan dari ekspor di tengah bayang-bayang pelemahan ekonomi dunia.

Margo mengatakan, kenaikan angka kemiskinan terutama juga karena kenaikan harga BBM pada September lalu. Pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi sehingga harga-harga barang kebutuhan pokok yang banyak dikonsumsi masyarakat miskin juga naik. 

Penduduk kategori miskin merupakan mereka yang pengeluaran perbulannya dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan pada September dihitung sebesar Rp 535.547 atau naik 5,95% dari Maret 2022 karena adanya kenaikan harga BBM.

"Kalau pendapatan atau pengeluaran masyarakat naiknya tidak setinggi kenaikan garis kemiskinan, maka penduduk tersebut tidak bisa keluar dari kemiskinan,"  kata Margo.

Seperti dikatakan Margo, pendapatan yang naik tidak setinggi kenaikan harga-harga barang bisa menyeret semakin banyak orang jatuh miskin. Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai tren PHK beberapa bulan terakhir di beberapa sektor membuat daya beli masyarakat menurun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...