Rupiah Anjlok 1,1%, Data Pertumbuhan Ekonomi Tak Banyak Membantu

Abdul Azis Said
6 Februari 2023, 18:53
Nilai tukar rupiah, rupiah, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah tak banyak bergerak sejak dibuka melemah pagi ini.

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 15.055 per dolar AS sore ini, melemah 1,08% dibandingkan akhir pekan lalu. Rupiah tak mampu bangkit meskipun data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal empat 2022 yang dirilis pagi ini di atas ekspektasi pasar.

Rupiah tak banyak bergerak sejak dibuka melemah pagi ini. Pasar mata uang Asia juga berguguran sore ini. Won Korea Selatan anjlok 1,95%, rupee India 1,1%, peso Filipina 1,34%, dolar Taiwan 0,95%, yen Jepang 0,70%, baht Thailand 0,73% dan ringgit Malaysia 0,28%, dolar Singapura 0,07% dan dolar Hong Kong 0,01%. Sebaliknya, yuan Cina jadi satu-satunya yang menguat sebesar 0,23%.

Rupiah tak mampu bangkit hari ini sekalipun data pertumbuhan ekonomi kuartal empat 2022 yang dirilis pagi ini di atas ekspektasi pasar. Pertumbuhan sebesar 5,01%, lebih tinggi dibandingkan mayoritas ekspektasi pasar sekitar 4,8%-4,9% 

Pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun juga cukup tinggi, 5,31% yang merupakan rekor tertinggi sejak 2013. Hal ini didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh kuat serta ekspor yang masih kuat.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibu melihat pelemahan rupiah hari ini seiring dolar AS yang menguat. "Penguatan dolar AS hari ini setelah laporan pekerjaan AS yang kuat menyarankan The Fed bisa tetap hawkish lebih lama," ujar dia dalam catatannya, Senin (6/2).

Data ketenagakerjaan awal 2023 menunjukkan kondisi yang sangat kuat dalam rilis akhir pekan lalu. Hal ini tercermin dari data pembayaran gaji pekerja non pertanian alias nonfarm payroll Januari meningkat 517 ribu, hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya dan jauh di atas perkiraan pasar 187 ribu. 

Tingkat pengangguran turun ke 3,4%, rekor terendahnya sejak Mei 1969. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar 3,6%. Data ketenagakerjana yang menunjukkan kondisi masih kuat itu mendorong penguatan indeks dolar AS. 

Pergerakan nilai tukar hari ini juga terpengaruh kabar nama baru bos bank sentral Jepang (BoJ). Beredar nama Deputi Gubernur BoJ saat ini, Masayoshi Amamiya yang terkenal sebagai pendukung kebijakan moneter BoJ yang longgar. Ibrahim menyebut politisi oposisi hingga pelaku pasar sering mengkritik kebijakan longgar BoJ yang dianggao mendistorsi fungsi pasar.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...