Ramai Gitasav, Ini Teori Ekonomi di Balik Maraknya Childfree

Agustiyanti
9 Februari 2023, 16:21
gitasav, childfree, krisis penduduk
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj
Ilustrasi. Keputusan untuk tidak memiliki anak berdasarkan keinginan sendiri atau childfree seperti yang dianut Gitasav menjadi pola pikir banyak penduduk di negara maju yang bahkan sudah mulai memengaruhi kondisi demografi negara.

Influencer Gita Savitri Dewi alias Gitasav menjadi perbincangan di media sosial karena pernyataanya terkait keuntungan di balik keputusannya dan pasangan tak memiliki anak atau childfree. Keputusan untuk tidak memiliki anak berdasarkan keinginan sendiri ini menjadi pola pikir banyak penduduk di negara maju yang bahkan memengaruhi kondisi demografi negara. 

Keputusan sebagian masyarakat untuk tidak memiliki anak, bahkan tidak menikah telah menyebabkan masalah di Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini bahkan memberikan insentif untuk mendorong warganya memiliki anak karena tingkat kelahiran yang semakin turun. Tren angka kelahiran yang rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan krisis sumber daya manusia dan memengaruhi ekonomi sebuah negara. 

Advertisement

Tak hanya akibatnya yang dapat memengaruhi, penyebab masyarakat di negara yang relatif maju untuk  memiliki anak lebih sedikit, bahkan tidak memiliki anak juga tak lepas dari kondisi ekonomi negara tersebut. Ekonom yang juga mantan Menteri Keuangan Chatib Basri  mencoba  membedah fenomena tersebut berdasarkan teori ekonomi. 

Chatib menjelaskan, fenomena ini dapat dijelaskan teori ekonomi yakni melalui konsep permintaan terhadap anak atau opportunity cost. Jika suami dan istri di negara maju bekerja memutuskan untuk memiliki anak, maka salah satunya harus berhenti bekerja. Hanya ini menyebabkan adanya pendapatan yang hilang. 

"Ini adalah cerminan dari opportunity cost. Pengorbanan yang harus dilakukan karena memiliki anak dan cerminan dari harga untuk memiliki anak. Jika harganya relatif mahal, maka permintaan terhadap anak akan mengalami penurunan," ujarnya, seperti dikutip dari akun Instagramnya. 

Sebaliknya, menurut dia, kesulitan untuk mencari pekerjaan di negara berkembang membuka kemungkinan terdapat suami atau istri yang tidak bekerja. Dengan demikian, pendapatan yang kemungkinan hilang saat memiliki anak akan relatif kecil. 

"Permintaan untuk memiliki anak relatif kecil sehingga harga anak relatif kecil, akibatnya permintaan terhadap anak meningkat," ujarnya.

Gita Savitri Dewi alias Gitasav menjadi trending topic di Twitter pada pekan ini karena komentarnya yang mengatakan bahawa tidak memiliki anak atau childfree adalah resep awet muda. "Not having kids is indeed natural aging. Y̶o̶u̶ I can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when y̶o̶u̶ I finally got wrinkles, y̶o̶u̶ I have the money to pay for botox," ujar Gita.

Hal tersebut disampaikan Gitasav saat membalas komentar salah satu netizen yang memuji penampilannya yang terlihat lebih muda dari usianya saat ini di akun Twitter miliknya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement