Rupiah Melemah, Pasar Cermati Arah Kebijakan The Fed

Abdul Azis Said
10 Februari 2023, 09:56
rupiah hari ini, rupiah melemah, rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah melemah pagi ini bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 23 poin ke level Rp 15.120 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah melemah seiring kekhawatiran pasar bahwa The Federal Reserve atau The Fed masih akan menaikkan suku bunga mempertimbangkan data ketenagakerjaan yang kuat akhir pekan lalu. 

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 15.138 pada pukul 09.50 WIB, sudah terkoreksi 0,27% dari penutupan kemarin di Rp 15.097 per dolar AS. 

Mata uang Asia lainnya kompak melemah pagi ini. Won Korea Selatan sudah terkoreksi dan ringgit Malaysia 0,24%, baht Thailand 0,09%, yuan Cina dan yen Jepang 0,04%, rupee India 0,03%, peso Filipina 0,16%, dolar Taiwan 0,13%, dolar Singapura 0,05%. 

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan melemah pada perdagangan akhir pekan ini dengan bergerak di rentang Rp 15.050-Rp 15.200 per dolar AS. Dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi AS juga meningkat.

"Investor terlihat ragu dan kembali khawatir apabila penurunan inflasi akan melambat menyusul data non farm payroll minggu lalu. Investor akan menantikan beberapa pejabat yg akan memberikan pernyataan malam ini," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Jumat (10/2).

Data ketenagakerjaan AS awal 2023 menunjukkan kondisi yang sangat kuat dalam rilis akhir pekan lalu. Hal ini tercermin dari data pembayaran gaji pekerja nonpertanian alias nonfarm payroll Januari meningkat 517 ribu, hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya dan jauh di atas perkiraan pasar 187 ribu. Tingkat pengangguran turun ke 3,4%, rekor terendahnya sejak Mei 1969. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar 3,6%. 

Lukman menyebut, pasar kini juga akan menantikan data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis pekan depan. Mengutip investing.com, inflasi diperkirakan masih tinggi di 6,2% secara tahunan, tetapi melandai dari bulan sebelumnya 6,5%.

Senada, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah hari ini seiring kekhawatiran padar bahwa The Fed masih akan terus menaikkan bunga. Sentimen risk off kemungkinan mendorong rupiah melemah ke arah Rp 15.150, dengan potensi support di kisaran Rp 15.080 per dolar AS.

"Di sisi lain, perekonomian global mulai menunjukan perbaikan seperti yang ditunjukan oleh riset lembaga keuangan. Pertumbuhan ekonomi yang bagus juga ditunjukkan Indonesia," kata Ariston dalam catatannya.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...