Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.200/US$ Jelang Rilis Data Inflasi AS

Abdul Azis Said
13 Februari 2023, 18:04
rupiah melemah, rupiah, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah melemah hari ini bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,5% pada perdagangan awal pekan ini ke level Rp 15.205 per dolar AS. Rupiah melemah di tengah penantian pasar terhadap data inflasi AS yang akan dirilis malam ini.

Meski demikian, penutupan rupiah sore ini menunjukkan penguatan dibandingkan posisi pembukaan yang berada di level di Rp 15.207 per dolar AS. Koreksi dialami mayoritas mata uang Asia lainnya, terutama yen Jepang dan won Korea Selatan yang anjlok lebih dari 1%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah seiring apresiasi dolar AS jelang rilis data inflasi AS malam ini. Pasar khawatir inflasi akan lebih tinggi dari perkiraan pasar. 

"Kekhawatiran ini di tengah data yang menunjukkan ekspektasi kenaikan harga yang berkelanjutan selama tahun depan, yang dapat mengundang lebih banyak pengetatan moneter oleh The Federal Reserve (The Fed)," kata Ibrahim dalam catatannya, Senin (13/2).

Mengutip investing.com, inflasi AS pada Januari 2023 diperkirakan kembali turun tetapi tidak secepat bulan sebelumnya. Inflasi tahunan diperkirkan 6,2%, dari bulan sebelumnya 6,5%. 

Adapun pasar juga mencermati hasil survei Universitas Michigan yang memperkirakan inflasi di AS setahun ke depan sevesar 4,2%, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 4%. Namun, survei juga menunjukkan konsumen makin optimistis dengan ekonomi AS ke depan, terlihat dari indeks yang naik dari 64,9 menjadi 66,4. Data Michigan ini, menurut Ibrahim, digunakan sebagai salah satu rujuan bank sentral sebagai pertimbangan arah kebijakannya. 

Pasar saat ini juga terus mencermati perkembangan perekonomian terkini. IMF telah merevisi ke atas perkiraan ekonomi dunia tahun ini menjaid 2,9%. Namun ia menyebut ancaman resesi global dan pengaruhnya ke dalam negerk perlu diwaspadai. Pasalnya resesi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor karena menurunnya permintaan global dan risiko kenaikan harga bahan baku impor.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...