Rupiah Menguat Tipis Sore Ini Meski Ada Sinyal Hawkish The Fed

Abdul Azis Said
23 Februari 2023, 17:34
rupiah, rupiah menguat, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Rupiah menguat sore ini bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah menguat tipis delapan poin ke level Rp 15.192 per dolar AS pada penutupan perdaganagn hari ini. Rupiah mampu menguat sekalipun notulen rapat bank sentral AS, The Fed semalam memberi sinyal hawkish dengan ekspektasi kenaikan bunga lebih lanjut.

Hawkish biasa muncul sebagai respons untuk menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif, seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi neraca bank sentral. Sedangkan dovish biasanya diterjemahkan pasar ketika bank sentral berbicara tentang penurunan suku bunga atau meningkatkan pelonggaran kuantitatif untuk merangsang ekonomi.

 

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat tipis 0,05% dari penutupan kemarin. Namun kurs garuda melemah dibandingkan posisi pembukaan yang sempat menyentuh Rp 15.179 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya mayoritas menguat sore ini. Dolar Taiwan terapresiasi 0,55%, bersama dolar Korea Selatan 0,63%, peso Filipina 0,51%, rupee India 0,12% , dolar Hong Kong 0,02%dan ringgit Malaysia 0,23%. Yuan Cina, baht Thailand dan dolar Singapura melemah.

Direktur PT Laba Forexindo Ibrahim Assuaibi menyebut pergerakan nilai tukar hari ini dibayangi notulen rapat pembuat kebijakan The Fed semalam yang kembali memberi sinyal hawkish

Dokumen notulensi rapat yang dirilis semalam mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan The Fed masih khawatir inflasi tinggi sekalipun kenaikan suku bunga mulai dilonggarkan. Inflasi masih jauh di atas target sekalipun mulai ada penurunan, serta pasar tenaga kerja yang masih ketat memberi risiko terhadap tekanan harga.

Notulen rapat juga menunjukkan para pembuat kebijakan mendukung kenaikan lebih lanjut pada suku bunga. Ekspektasi pasar kenaikan bunga 50 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang telah meningkat. 

Ibrahim menyebut pasar kini juga menantikan rilis data inflasi pengeluaran pribadi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis besok. Inflasi diperkirakan masih akan tetap tinggi dan mendukung ekspektasi The Fed tetap hawkish.

"Pembacaan inflasi dari Zona Euro dan Jepang juga akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap tinggi di seluruh dunia, kemungkinan memunculkan kondisi moneter yang lebih ketat," kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (23/2).

Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.170 - Rp 15.230 per dolar AS.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait