Draf Revisi Aturan DHE: Threshold Rp 3,8M, Tak Wajib Konversi Rupiah

Abdul Azis Said
1 Maret 2023, 12:26
DHE, aturan DHE, dolar AS
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Devisa ekspor yang wajib repatriasi untuk komoditas SDA dan hilirisasi SDA.

Pemerintah masih terus merampungkan revisi peraturan pemerintah (PP) 1 2019 tentang devisa hasil ekspor (DHE). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan beberapa poin yang akan diatur, yakni batas minimum nilai ekspor sumber daya alam (SDA), hilirsasi SDA yang wajib repatrisasi, dan tidak ada kewajiban untuk konversi ke rupiah. 

Devisa ekspor yang wajib repatriasi untuk komoditas SDA dan hilirisasi SDA. Dolar hasil ekspor itu wajib di tempatkan di rekening khusus (reksus) di perbankan di dalam negeri. Adapun

Devisa wajib di simpan di bank dalam negeri paling lambat akhir bulan ketiga sejak keluarnya PPE. "Kemudian devisa ini disimpan di dalam negeri minimal tiga bulan," kata Airlangga dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (28/2).

Besaran DHE yang wajib disimpan di dalam negeri adalah 30% dari nilai penerimaan DHE. Hal ini lebih longgar jika dibanding ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) sebelumnya yang mewajibkan seluruh DHE dibawa pulang.

Airlangga dalam paparannya juga menjelaskan devisa bisa dibawa pulang dan dikonversi ke rupiah, tetapi tak menjadi kewajiban. Sementara metode perhitungan repatrisasu devisa akan dilakukan melalui akumulasi bulanan.

Ia menjelaskan, revisi aturan DHE ini sejalan dengan mandat UU yang menyebut bahwa seluruh kekayaan alam Indonesia harus dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Perluasan sektor yang wajib repatriasi dan adanya ketentuan lama ditahan di dalam negeri diharapkan bisa membantu suplai valas di dalam negeri.

Ia berujar, devisa eksportir Indonesia selama ini justru parkir di bank-bank Singapura alih-alih pulang kampung. Karena itu, revisi aturan itu diharap dolar eksportir bisa kembali dan mendukung perekonomian domestik. 

"Kami lihat bahwa ini diperlukan untuk ketahanan sistem ekonomi Indonesia menghadapi ketidakpastian. Pdrbaikan berkali-kali tentu untuk menjaga capital flight di mana ini menjadi sangat penting untuk dilakukan dan hampir semua negara melakukan," kata Airlangga. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...