Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Pasar Ramal The Fed Tak Agresif

Abdul Azis Said
6 Maret 2023, 16:58
rupiah, rupiah menguat, rupiah hari ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah mampu menguat hari ini setelah berhari-hari dalam tekanan, terutama sejak awal bulan ini.

Nilai tukar rupiah menguat 0,1% ke level Rp 15.295 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Pelaku pasar mulai masuk ke aset berisiko seiring ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve masih akan mempertahankan sikap dovishnya atau tidak menaikan bunga agresif.

Mengutip Bloomberg, rupiah sudah dibuka menguat sejak pembukaan di level Rp 15.305 pagi ini. Kurs garuda mampu menguat hari ini setelah berhari-hari dalam tekanan, terutama sejak awal bulan ini.

Sejumlah mata uang Asia lainnya juga mampu menguat sore ini.  Rupee India menguat 0,33% bersama bat Thailand 0,28%, won Korea Selatan 0,35%, dolar Taiwan 0,15% dan ringgit Malaysia 0,08% Sebaliknya, yuan Cina bersama peso Filipina, dolar Hong Kong, dolar Singapura dan yen jepang kompak melemah.

"Rupiah menguat tipis di tengah sentimen risk on di pasar, indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang kembali turun oleh statement dovish The Fed," kata Lukman dalam catatannya sore ini, Senin (6/3).

Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic dalam pernyataannya akhir pekan lalu masih konsisten pada pandangan kenaikan seperempat poin atau 0,25%. Komentar dovishnya itu membantu meredakan kekhawtairan pasar setelah sejumlah data ekonomi AS beberapa pekan terakhir mendukung ekspektasi bank sentral terbesar dunia itu kembali ke jalur kenaikan bunga agresifnya sebesar 50 bps.

Namun, penguatan rupiah hari ini menurutnya masih terbatas. Pasar masih cenderung  wait and see menantikan data cadangan devisa Indonesia besok.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut penguatan rupiah sore ini seiring dolar AS yang tertekan di tengah penantian pasar terhadap pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam agendanya mendatang. Powell akan menghadap Kongres AS selama dua hari mulai besok dalam rangka laporan tengah tahun kebijakan moneter The Fed. 

"Sorotan pasar akan kuat pada laporan pekerjaan AS bulan Februari yang dijadwalkan pada Jumat mendatang yang kemungkinan akan mempengaruhi bagaimana sikap hawkish bank sentral," kata Ibrahim dalam catatannya.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...