Cerita Bos BI soal Hubungan Erat dengan Sri Mulyani Selama Pandemi

Abdul Azis Said
6 Maret 2023, 18:27
BI, perry warjiyo, kementerian keuangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) berbicara dalam High Level Seminar: ASEAN Matters-Epicentrum of Growth di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Otoritas fiskal dan moneter menunjukkan hubungan yang erat dalam menjaga perekonomian selama tiga tahun pandemi Covid-19. Salah satunya melalui kesediaan bank sentral memborong surat utang pemerintah atau burden sharing hingga lebih Rp 1.000 triliun. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut, langkah tersebut merupakan bentuk koordinasi yang erat dan tak banyak dilakukan negara lain saat musim pagebluk lalu.

"Ya, bank sentral independen, tetapi kami independen di bawah saling ketergantungan. Lihatlah di seluruh dunia, ASEAN khususnya Indonesia menunjukkan bahwa independensi bank sentral masih dalam koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter yang erat," kata Perry dalam Seminar Tingkat Tinggi ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Senin (6/3).

Ia mengaku rutin berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait masalah ekonomi. Para petinggi otoritas fiskal dan moneter lainnya pun rutin  mengkoordinasikan kebijakan kedua lembaga.

Koordinasi yang erat tersebut, menurut Perry, bertujuan untuk mendukung target masing-masing otoritas, misalnya bank sentral yang bertujuan menjaga inflasi dan nilai tukar sementara Kementerian Keuangan menjaga defisit fiskal dan alokasi pengeluaran pemerintah. Koordinasi tersebut diharap mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

"Untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terkoordinasi, menghormati otoritas masing-masing tetapi secara kolektif menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Koordinasi yang erat antara otoritas moneter dan fiskal itu salah satunya lewat kerja sama burden sharing alias berbagi beban dengan bank sentral berperan sebagai standby buyer untuk obligasi pemerintah. BI telah memborong surat utang pemerintah lewat pasar perdana sebesar Rp 1.104 triliun selama tiga tahun pandemi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...