Rupiah Menguat ke 15.364 per US$ Imbas Bangkrutnya Silicon Valley Bank
Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis lima poin ke level Rp 15.455 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun kejatuhan salah satu bank besar di AS, Silicon Valley Bank (SVB) mendorong ekspektasi bank sentral AS, The Federal Reserve menahan diri untuk mengambil langkah agresif sehingga dapat memberikan sentimen positif ke rupiah.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke Rp 15.364 pada pukul 09.20 WIB atau menguat 0,57% dibandingkan akhir pekan lalu.
Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat pagi ini. Yen Jepang terapresiasi 0,43%, dolar Singapura, Taiwan dan ringgit Malaysia 0,17%, won Korsel 0,77%, peso Filipina 0,35%, yuan Cina 0,07%, serta baht Thailand 0,42%. Sebaliknya, rupee India melemah 0,08% sedangkan dolar Hong Kong stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat hari ini di tengah kejatuhan bank besar AS, Silicon Valley Bank (SVB) yang mendorong ekspektasi bank sentral AS, The Fed mengurangi agresifitas kenaikan bunganya. Rupiah diperkirakan menguat ke arah Rp 15.400 per dolar AS, dengan potensi melemah di kisaran Rp 15.480 per dolar AS.
Ariston menyebut kabar kebangkrutan SVB pada akhir pekan lalu memicu kekhawatiran di pasar terkait dampak rembetannya ke perekonomian dan sistem keuangan. Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko termasuk rupiah.
"Di sisi lain, peristiwa ini memicu ekspektasi di pasar bahwa The Fed mungkin tidak akan menambah beban perekonomian AS dengan menaikan suku bunga lebih agresif pada rapat pekan depan. Ini bisa mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Senin (13/3).