BI Tahan Suku Bunga Acuan di Tengah Masalah SVB dan Credit Suisse
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5% di tengah kejatuhan tiga bank di Amerika Serikat, termasuk Silicon Valley Bank dan masalah Credit Suisse. Bank Sentral memastikan stabilitas rupiah dan masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di batas atas perkiraan 4,5% hingga 5,3%.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15-16 Maret 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 days reverse repo rate sebesar 5,75%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Januari 2023, Kamis (16/3).
Suku bunga fasilitas simpanan alias deposit facility diputuskan tetap 5%. Demikian pula dengan bunga pinjaman atau lending facility tetap sebesar 6,5%. BI sejak Agustus 2022 hingga bulan lalu telah menaikkan suku bunga acuannya mencapai 2,25%.
Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan diambil di tengah gonjang-ganjing pasar keuangan global akibat kejatuhan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank. Goncangan di pasar keuangan akibat kejatuhan tiga bank AS tersebut ikut menyeret Credit Suisse.
Saham Credit Suisse anjlok hingga 60% pada perdagangan kemarin. Ini bukan hanya imbas dari tekanan pasar keuangan karena kejatuhan bank di AS, tetapi juga dampak dari pernyataan salah satu investor Credit Suisse yang menyatakan tak akan menyuntikkan lagi dana ke bank tersebut.