Utang Pemerintah Terus Naik Tembus Rp 7.861 Triliun pada Februari 2023

Abdul Azis Said
17 Maret 2023, 15:04
utang pemerintah, utang
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi. Kenaikan utang pemerintah bulan lalu terutama yang berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN).

Kementerian Keuangan mencatat, utang pemerintah hingga akhir Februari 2023 mencapai Rp 7.861,7 triliun, naik Rp 106 triliun dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut seiring penerbitan utang pemerintah yang didesain front loading aiias penarikan cukup besar pada awal tahun.

Kenaikan pada nominal utang tersebut menyebabkan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga naik menjadi 39,09%, dari bulan sebelumnya 38,56%.

Advertisement

"Jika menilik UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, batas maksimal rasio utang disebutkan sebesar 60% terhadap PDB, sehingga rasio utang Pemerintah saat ini masih berada di dalam batas aman dan terkendali," dikutip dari dokumen APBN KiTA edisi Maret 2023, Jumat (17/3).

Adapun kenaikan utang pemerintah bulan lalu terutama yang berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN). Posisi surat utang pemerintah naik Rp 96 triliun dalam sebulan menjadi Rp 6.990 triliun. Kenaikan tersebut baik surat utang yang diterbitkan di dalam negeri maupun dalam valuta asing alias valas. Utang berbentuk SBN tersebut berkontribusi sekitar 89% dari posisi utang pemerintah.

Utang dalam bentuk pinjaman juga naik menjadi Rp 871,44 triliun. Kenaikan terutama berasal dari pinjaman dari luar negeri, terutama pinjaman asing multilateral.

Kemenkeu menyebut posisi utang yang masih aman tidak hanya terlihat dari rasio yang jauh di batas atas sesuai UU, tetapi juga dari sisi komposisi yang didominasi utang domestik. Hampir tiga perempat dari utang pemerintah berasal dari dalam negeri. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement