Ramalan Terbaru Bank Dunia: Ekonomi Global Suram Hingga 2030

Agustiyanti
28 Maret 2023, 22:58
Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi, ekonomi global
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Ilustrasi. Rata-rata pertumbuhan ekonomi global dalam tujuh tahun ke depan akan menurun taham dibandingkan satu dekade sebelumnya yang mencapai 3,5% per tahun.

Ramalan terbaru Bank Dunia memberikan gambaran ekonomi global yang lebih suram sepanjang 2023 hingga 2030. Lembaga ini memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut hanya mencapai 2,2% per tahun, terendah dalam tiga dekade terakhir. 

Mengutip Wall Street Journal, rata-rata pertumbuhan ekonomi global kurang dari sewindu ke depan akan menurun taham dibandingkan satu dekade sebelumnya yang mencapai 3,5% per tahun. Penurunan potensi pertumbuhan ini seiring dampak dari pandemi Covid-19 dan perang Rusia dan Ukraina. Ramalan terbaru ini juga dirilis di tengah potensi penurunan ekonomi lebih dalam akibat gejolak di sektor perbankan global. 

Menurut Bank Dunia, penurunan pertumbuhan ekonomi dunia akan menyebabkan lebih banyak penduduk miskin dan lebih sedikit sumber daya untuk memerangi dampak perubahan iklim. 

Kemerosotan tajam pertumbuhan ekonomi terutama terjadi pada kelompok  negara berkembang. Rata-rata pertumbuhan ekonominya pada 2023-2030 diperkirakan hanya akan mencapai 4% per tahun, jauh dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi 2020-2010 yang mencapai di atas 6%.

“Satu dekade yang hilang dapat terjadi pada ekonomi global,” kata Indermit Gill, kepala ekonom Bank Dunia dan wakil presiden senior untuk ekonomi pembangunan.

Ia mengatakan, penurunan pertumbuhan potensial yang berkelanjutan  dapat memiliki implikasi serius bagi kemampuan dunia untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan perubahan iklim. 

Bank Dunia menilai, era keemasan pembangunan tampaknya akan segera berakhir. Lembaga multilateral ini memperingatkan  bahwa para pembuat kebijakan perlu lebih kreatif ketika mereka mencoba mengatasi tantangan global tanpa lagi mengandalkan ekspansi ekonomi yang cepat dari negara-negara seperti Cina, yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan dunia.

Bank Dunia menyarankan agar kerangka kebijakan moneter dan fiskal internasional harus lebih selaras. Para pemimpin dunia perlu mencari cara untuk mengurangi biaya perdagangan dan meningkatkan partisipasi angkatan kerja mereka.  Meski demikian, tak mudah bagi dunia untuk tumbuh lebih cepat. 

“Dibutuhkan upaya kebijakan kolektif yang sangat besar untuk memulihkan pertumbuhan dalam dekade berikutnya seperti rata-rata pertumbuhan ekonomi sebelumnya,” kata Bank Dunia dalam laporan tersebut.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait