Ada Ancaman Krisis Perbankan Global, Apa Persiapan Indonesia?

Agustiyanti
29 Maret 2023, 19:08
Silicon Valley Bank, krisis perbankan global, kksk, krisis keuangan
StudyCafe
Ilustrasi. Regulator AS menutup Silicon Valley Bank pada 10 Maret 2023.

Kejatuhan tiga bank di Amerika Serikat, serta masalah Credit Suisse hingga Deutsche Bank memicu kekhawatiran kembali terjadinya krisis perbankan global. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia memastikan permasalahan perbankan di AS dan Eropa tak berdampak langsung terhadap perbankan nasional, tetapi akan terus memantau perkembangannya secara cermat. 

"BI, Kemenkeu, OJK, dan LPS, kami memantau dengan kewaspadaan tinggi bagaimana perkembangan di Amerika Serikat dan Eropa. Kami berdiskusi, mendalami, dan melakukan stress test," ujar Sri Mulyani dalam Gala Seminar ASEAN 2023: Enhancing Policy Calibration for Macro Financial Resilience di Jakarta, Rabu (29/3). 

Ia menjelaskan, ASEAN memiliki pengalaman dengan krisis perbankan dan finansial pada 1997-1998. Sejak krisis tersebut, menurut dia, perbankan di ASEAN telah memperkuat pengaturan, terutama untuk menjaga kehati-hatian bank. Selain itu, penguatan pengaturan juga dilakukan di bidang pasar modal dan institusi keuangan nonbank. 

"Kami juga memperkuat institusi, dalam hal Indonesia, Bank Indonesia menjadi independen dan memiliki target inflasi yang kredibel," kata dia.

Di sisi lain, menurut dia, ASEAN juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat. Menurut Sri Mulyani, ASEAN merupakan satu-satunya kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, berlangsung lama, dan stabilitasnya terjaga. "Ini sangat membantu membangun reputasi dan mendorong lebih banyak investasi," kata dia. 

Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi negara tetangga yang baik, mendorong pemerintah Indonesia dalam menciptakan kebijakan yang hati-hati. "Kalau kita melihat ke luar kawasan ASEAN, sangat berbeda dan tidak stabil," kata dia.

Selain itu, menurut dia, negara-negara ASEAN+3 atau ditambah Jepang, Korea Selatan, dan Cina  juga memiliki kesepakatan Chiang Mai Initiative (CMI). Ini merupakan kerja sama multilateral swap atau kesepakatan pertukaran valuta asing jika dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Negara yang membutuhkan valas dapat meminjam dari negara lain yang tergabung dalam skema tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...