Bea Cukai Bantah Terlibat Pemerasan Turis Taiwan di Bandara Bali

Abdul Azis Said
13 April 2023, 17:28
bea cukai, turis,
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.
Ilustrasi. Bea Cukai membantah pemerasan itu dilakukan petugasnya karena terdapat beberapa bagian cerita yang janggal.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai membantah petugasnya terlibat pemerasan terhadap turis asal Taiwan di Bandara Ngurah Rai Bali belum lama ini. Cerita itu ramai diperbincangkan dalam sebuah forum online Taiwan, PTT.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan, pihaknya telah melalukan penelusuran atas laporan itu. Hasilnya, Bea Cukai membantah pemerasan itu dilakukan petugasnya karena terdapat beberapa bagian cerita yang janggal. 

Dalam laporan itu, turis Taiwan itu mengaku, dibawa masuk ke sebuah ruangan untuk sidir jari dan cap paspor setelah diperas US$ 300 dolar karena mengambil foto di area bandara. Namun, Hatta menyebut pihaknya tak punya wewenang melakukan hal tersebut.

“Dari keterangan tersebut, kami meyakini bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di Bea Cukai karena kami tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perekaman sidik jari dan stempel/cap pada paspor,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/4).

Hatta mengatakan, pengambilan foto di area terbatas bandara yang diatur peraturan Permenhub No. PM 80/2017 bukan bagian dari kewenangan Bea Cukai. Bea cukai juga tak punya kewenangan untuk melakukan repatrisais atau pemulangan ke negara asal.

“Namun, demikian kami tetap akan berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk kemudian dapat mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya dan berkomunikasi dengan yang bersangkutan. Dapat kami sampaikan pula, saat ini kami dalam proses berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei,” katanya. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...